Selasa, 23 September 2008
Acara Latihan Rutin BSMR SMP Ulul Albab Sepanjang Sidoarjo
Ini adalah latiahan Bersama Rutin yang dilaksanakan tiap hari Sabtu, jam 10 di SMP Ulul Albab Sepanjang Sidoarjo Indonesia. Jadi acara latihannya gak monoton banget, ada latihan ketangkasan, keberanian mengungkapkan pendapat, dan masih banyak lagi. So, ayo ajak sekolah kamu untuk join dengan BSMR - BSMI Surabaya.
created : branie
LAtihan Bersama DI Taman Bunga Surabaya
Kamis, 18 September 2008
Bagaimana Seharusnya Debat Itu Dilakukan??
Asalamualaikum wr wb,
Adik adiku yang kucintai dan kusayangi di BSMR, saat ini kan lagi ramai ramainya orang pada berdebat atau beradu argumentasi untuk mempertahankan pendapatnya, baik itu di suatu forum interneal atau yang ditayangkan di tv tv swasta (coba lihat acara debat di tv one). Dan berdebat itu sendiri akan membawa hasil yang tergantung dari niat awal ketika perdebatan itu dimulai. Nah, sekarang pertanyaan nya adalah bagamanakah adab adab dalam berdebat itu sendiri menurut kalian?? Dan bermanfaat gak sih mempertahankan argumen dengan berdebat?? Apalagi kalau niat awal dari berdebat itu adalah hanya untuk berperang dan memaksakan pendapatnya untuk di anut orang lain atau hanya untuk menunjukkan bahwa dirinya yang paling baik dan paling sempurna pendapatnya, tanpa memperhitungkan hasil tengah apa yang terbaik untuk di ikuti dan dapat bermanfaat bagi umat.
Kasih pendapatmu ya kawan kawan BSMR, hitung hitung berlatih untuk mengutarakan suara hatimu, demi membentuk karakter jiwa pemuda yang kritis dan inovatif.
Oiya pendapatmu juga bisa dikirim ke alamat email : bsmr.smpululalbab@gmail.com
Wasalamualikum wr wb,
Dr. branie
Rabu, 17 September 2008
TUJUAN SISTIM KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT
Tujuan:
1. Anggota mampu menyebutkan sarana komunikasi gawat darurat
2. Anggota mampu mampu memperagakan komunikasi gawat darurat
3. Anggota mengetahui sistem komunikasi gawat darurat di RSU
Cara penyampaian: klasikal + demo
Waktu: 1 kali pertemuan
Penjelasan materi:
Latar belakang
1. Kondisi Geografis dan teknis
Indonesia negara kepulauan
Belum semua daerah:
? dilengkapi sarana komunikasi memadai
? sarana transportasi memadai
Pada bencana alam/buatan manusia perangkat telepon rawan lumpuh
faskom belum memadai disemua tempat
2. Pelayanan bencana alam/buatan manusia perangkat telepon rawan lumpuh
Peran/Tujuan pemanfaatan ? peningkatan mutu dan pemerataan tradisional:
? pada musibah massal/bencana informasi/mobilisasi tergantung "nasib"
? transfer penderita lewat surat konsultasi, jawaban lambat.
Komunikasi Pelayanan Gawat Darurat
1. Pelayanan gawat darurat sehari-hari
? Indikasi rujukan lebih tepat sasaran
? Persiapan pra rujukan lebih baik, informasi pasca rujukan segera
? Tambahan pengetahuan langsung
? Diskusi jarak jauh pra & pasca transfer px
? Konsultasi lain
? Kuilah jarak jauh
2. Penanganan musibah/bencana
? Early warning lebih cepat
? Mobilisasi - koordinasi multi level - multi sector lebih baik
? Kuliah jarah jauh
3. Pemecah rasa terisolasi
? Bagi daerah tanpa fasilitas telepon
? Rasa aman bagi petugas
PEMANFAATAN KOMUNIKASI UNTUK RUJUKAN
RUJUKAN
Tidak semua penderita yang datang dapat diatasi sendiri. Untuk itu perlu dirujuk ke tempat lain yang lebih lengkap dan mampu. Cara tradisional yang selama inl dilakukan dengan surat pengantar dan tidak didahului komunikasi dengan Rumah Sakit tujuan.
Kerugian dan cara ini adalah :
1. Rumah Sakit tujuan tidak siap sepenuhnya untuk menerima penderita
2. Stabilitas pra rujukan belum tentu sesuai dengan kebutuhan, sangat tergantung kemampuan tenaga setempat sendiri tanpa ada koreksi kekurangan segera
3. Bila tecjadi penyulit selama rujukan, tidak ada sistim, pendukung bagi pengantar rujukan
4. Pasca rujukan tidak ada penegasan apakah indikasi dan diagnosa pra rujukan sudah benar / kurang benar
Kesemuanya menghilangkan kesempatan belajar bersama yang sangat baik guna memberikan pengalaman lebih untuk menghadapi kasus yang sarna pada waktu mendatang.
Dari pengalaman RSU Dr. Soetomo sejak pengembangan Pusat Komunikasi Medik 1984 yang lalu, hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pra rujukan lakukan komunikasi untuk diskusi
? Keseragaman cara evaluasi px
? Ketepatan indikasi medik rujukan (kecuali atas pertimbangan non medik)
? Tindakan stabilisasi lain yang mungkin masih diperlukan transportasi
? Diskusi masalah potensial yang mungkin terjadi selama transpontasi dan persiapan tindakan pencegahan yang dianggap perlu
2. Selama rujukan
Tetap ditetapkan tempat lain yang mungkin dapat membantu kesulitan selama perjalanan
3. Pasca rujukan
? Diskusi ketepatan diagnosa pra rujukan
? Pelajaran / pengaiaman lain yang didapat selama penanganan kasus sulit
MUSIBAH MASSAL / BENCANA
Pada musibah massal/bencana akan jatuh korban dengan jumlah jauh melebihi kemampuan tersedia.
Untuk itu diperlukan sarana komunikasi dan pengendalian kegiatan semua fasilitas medik yang dapat dimobilisasi agar tercapai efisiensi dan efktivitas pertolongan ditengah keterbatasan tenaga, sarana dan pendukung lainnya.
Sistim komunikasi apapun perangkat keras yang dipakai mutlak diperlukan untuk menunjang keperluan ini. agar dapat berfungsi secara optimal sistim ini harus telah tergelar sebelum terjadinya musibah / bencana sekaligus agar dapat berfungsi sebagai sarana yang dapat mengaktivasi sistim pertolongan musibah massal/bencana dalam waktu singkat.
SISTIM KOMUNIKASI PELAYANAN GAWAT DARURAT SURABAYA
1. Network Surabaya dan Jatim
? intra sector
? lintas sector
2. Perangkat keras
telepon
? pelayanan umum (118)
? internal PABX Rumah Sakit
? integrasi teleconference equipment / ISDN line dengan operator radio
? Jaringan umum VHF band (local Surabaya dan sekitarnya)
? jaringan dinas / tertutup
VHF band multi kanal (regional Jatim)
HF band multi kanal (nasional)
? lintas sector (Jasa marga - Poiri)
3. Perangkat lunak
Metode
? protocol komunikasi bagi operator jaga
? log book
? darurat sehari-hari
? darurat massal / bencana
? evaluasi kegiatan (data berita, partisipasi net call, rujukan/KLB, emergency ambulance call dan lain-lain)
Operasionalisasi
eskalasi kegiatan "Siaga sepanjang waktu"
dasar:
a. Netcall 3 kali sehari
b. Berita administrasi dan kedinasan
Eskalasi 1
a. Kedaruratan harian
b. KLB
c. Ambulans gawat darurat Surabaya
Konsep dasar:
? koordinasi
? regionalisasi
? standarisasi (Karjadi W /1997)
Ekslasi II
a. Pelayanan gawat darurat musibah massal
b. Pelayanan gawat darurat bencana
4. Sumber Daya Manusia
Operasi 24 jam
Tiap shift 2 orang, total tenaga 8 orang
Kurikulum pelatihan kemampuan perorangan
Kwalifikasi:
? Penguasaan teknis operator radio dan telepon
? Mampu BLS plus
? Mampu sebagai peramedic ambulans
5. Pusat Komunikasi Medik RSUD Dr. Soetomo
Adanya pusat koordinasi pengendalian medik di Lantai III IRD RSUD Dr. Soetomo kamar 313 (radio medik)
a. Public information centre
b. Koordinasi intra rumah sak'rt
c. Koordinasi antar rumah sakit
d. Pengendali pelayanan ambelans gawat darurat Surabaya dan sekitarnya
e. Siaga musibah massal/bencana dan pengendali pada kegiatan pertolongannya
f. Pengendali utama sector medik pada:
? operasi ketupat (lebaran)
? operasi lilin (tahun baru)
sekaligus sebagai kesempatan "latihan basah"
referensi :
modul PPGD BSMR; dr adibrata
TRIAGE
ICS dapat digunakan sebagai alat bantu perencanaan penanganan korban banyak. Setelah posko didirikan, maka tugas berikut yang segera harus dilakukan adalah melakukan penilaian penderita secara cepat dan menentukan prioritas pertolongan masing-masing korban, baik untuk perawatan maupun transportasi ke fasilitas kesehatan/RS untuk memperoleh perawatan sesuai dengan keadaannya. Proses ini dikenal dengan istilah triage, yang berasal dari bahasa Perancis yang berarti memilih atau mensortir, penolong atau petugas yang paling berpengalaman biasanya ditugaskan sebagai petugas triage. Petugas inilah yang meminta bantuan bila diperlukan, mengarahkan anggota dan peralatan menuju korban dan tetap berada di tempat kejadian untuk mengatur dan mengkoordinasikan petugas, logistik dan kendaraan.
Sistem triage yang ada sangat banyak, namun semuanya memiliki prioritas sama, mengutamakan penanganan korban yang walau keadaannya kritis namun harapan hidupnya baik termasuk pengirimannya ke fasilitas kesehatan. Penolong memiliki kewajiban untuk menyelamatkan korban sebanyak-banyaVny a. Triage aWakukan dengan cara memilah korban secara cepat dan menggolongkan ke dalam salah satu dari empat kelompok yang ada :
? Prioritas 1 Prioritas tertinggi, diberikan kepada korban yang berada dalam keadaan kritis seperti gangguan pernapasan, perdarahan yang belum terkendali atau perdarahan besar, penurunan status mental (respons). Kelompok ini dapat digolongkan sebagai cedera atau penyakit yang mengancam nyawa namun masoh bisa diatasi.
? Prioritas 2 Prioritas kedua, yaitu mereka yang perlu pertolongan. Beberapa keadaan ini misalnya luka bakar tanpa gangguan saluran napas, nyeri hebat setempat atau nyeri pada beberapa lokasi alat gerak, termasuk, bengkak atau perubahan bentuk dan cedera punggung.
? Prioritas 3 Terendah, dengan kata lain dapat ditunda. Termasuk dalam kelompok ini adalah korban yang cedera relatif ringan, tidak perlu banyak dibantu, dapat menunggu pertolongan tanpa menjadi lebih parah. Misalnya mereka yang mengalami nyeri yang biasa saja pada alat gerak, sedikit bengkak dan perubahan bentuk, cedera jaringan lunak ringan. Dengan kata lain, kelompok ini adalahkorban cedera namun masih mampu berjalan.
? Prioritas 0 atau prioritas 4 Mereka yang mengalami cedera yang mematikan atau sudah meninggal, misalnya kepalanya terpisah dari tubuh atau cedera lainnya yang secara manusia sudah tidak mungkin hidup.
Tindakan triage dapat dilakukan beberapa kali. Pada saat tim bantuan tiba di lokasi, triage dapat dilakukan lebih baik lagi. Pelaksanaan triage di lapangan adalah dengan memberikan tanda pada korban dengan warna tertentu
Bila dilakukan pengulangan triage dan ternyata keadaan korban menunjukkan bahwa prioritasnya sudah berubah, jangan melepas tanda yang pertama. Tanda triage yang pertama dapat dicoret, lalu pasang tanda baru.
Tanda / label triage Setelah para korban dinilai dan dipilah mereka harus ditandai agar dapat dikenali dengan cepat. Tanda triage sangat beragam baik ukuran, bentuk dan model warna. Tanda dapat terbuat dari berbagai bahan dan bentuk, mulai dari sebuah kartu berwarna saja, kartu dengan berbagai warna yang dapat ditandai, pita, pita khusus, tali berwarna dan lainnya. Bila bahan berwarna ini tidak ditemukan maka dapat dipakai bahan apa saja yang warnanya seperti warna-warna triage misalnya pakaian, pembungkus dan lainnya.
Sistem START
Pengelompokan yang dijelaskan di atas membutuhkan pengalaman dan latar belakang medis. Sebagai penolong pertama ada suatu metode sederhana yang dapat digunakan untuk melakukan triage yang dikenal sebagai sistem START yang merupakan singkatan dari Simple Triage and Rapid Treatment.
Sistem START mengelompokkan korban menjadi 4 kelompok berdasarkan prioritas perawatan dan harapan hidup korban sesuai kondisi pada saat itu.
Langkah - langkah pelaksanaan START
Langkah pertama - Korban yang dapat ditunda. Kenali dan kelompokkan para korban yang masih mampu berjalan. Arahkan mereka ke tempat yang sudah ditentukan. Kelompok ini diberi tanda HIJAU. Biasanya area triage sudah ditentukan, sehingga korban diarahkan ke sana, jadi walau mereka masih mampu berjalan jangan biarkan mereka terpencar. Dalam beberapa keadaan korban dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk
ikut membantu proses pertolongan.
Langkah kedua - Pemeriksaan pernapasan Sekarang para penolong menghampiri mereka yang tidak mampu berjalan. Lakukan secara sistematis, jangan melompat dari satu korban ke korban lainnya, dan jangan menghabiskan waktu terlalu banyak pada satu korban. Hal pertama yang dilakukan adalah menilai pernapasan penderita. Buka jalan napas dan nilai pernapasannya. Koran yang mampu berjalan dapat dimanfaatkan untuk
ikut membantu mempertahankan jalan napas pada penderita yang tidak sadar. Bila korban tidak bernapas buka napas dengan jalan tekan dahi angkat dagu. Bila tetap tidak bernapas setelah jalan napas dibuka maka berikan tanda HITAM. Jika ia bernapas berikan hitung berapa pernapasannya. Bila mencapai 30 kali atau - lebih dalam satu menit berikan tanda MERAH. Jangan hitung selama 30 detikseperti pada penilaian penderita tetapi cukup selama 5 atau 10 detik saja. (Bila menggunakan 5 detik hasilnya kalikan 12 dan bila menggunakan 10 detik hasilnya kalikan 6 untuk mendapatkan nilai dalam 1 menit). Bila hasilnya ternyata kurang dari 30 kali permenit lanjutkan ke langkah ketiga.
Langkah ketiga - Penilaian sirkulasi Penolong melakukan penilaian sirkulasi dengan cara memeriksa pengisian kapiler. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menekan di atas kuku ujung jari korban, ujung jari di bawah kuku akan menjadi pucat. Bila tekanan di lepas maka ujung jari akan menjadi merah kembali. Hitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjadi merah, bila ternyata 2 detik atau lebih berikan warna MERAH, bila kurang dari 2 detik maka lanjutkanke langkah keempat. Adakalanya keadaan gelap sehingga sulit menilai pengisian kapiler. Metode alternatif yang dapat digunakan khusus pada keadaan ini adalah dengan memeriksa nadi radialis. Bila tidak ada korban dinyatakan MERAH, bila da maka dilanjutkan ke langkah keempat.
Langkah keempat - Penilaian mental Bila penolong mencapai tahap ini maka berarti korban masih bernapas secara adekuat dan perfusinya masih baik. Pada langkah keempat ini penlong memeriksa status mental korban. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara meinta korban untuk mengikuti perintah sederhana, misalnya "buka mata", "gerakkan jari" dan lainnya. Ketidakmampuan mengikuti perintah sederhana ini berarti bahwa status mental korban dianggap tidak normal. Korban diberikan label MERAH. Bila ternyata korban masih mampu mengikuti perintah sederhana maka korban diberik warna
Pemeriksaan penderita pada triage ini selesai setelah kita memberikan tanda triage pada korban. Tindakan selanjutnya setelah melakukan START adalah segera membawa korban sesuai dengan skala prioritasnya ke fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan tidak berarti harus membawa segeradari lokasi, namun pada beberapa keadaan dapat disiapkan suatu rumah sakit lapangan, atau daerah triage, yang merupakan areal kemana para korban di bawa sebelum dievakuasi lebih lanjut ke rumah sakit. Di areal inilah penilaian penderita dilakukan dengan lebih rinci seperti penilaian penderita yang dibahas dalam buku ini.
Bila ada tenaga yang lebih ahli maka disini dapat dilakukan triage sekunder atau pemilahan tahap 2. Biasanya ini dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman. Hasil yang berbeda tidak menjadi masalah. Evakuasi korban tetap dilakukan berdasarkan warna yang paling akhir diberikan kepadanya, sesuai prioritasnya mulai dari MERAH, HIJAU dan terakhir HITAM.
Contoh-Contoh Prioritas Dan Kode Warna
Prioritas I :Merah
Antara lain:
1. Sumbatan jalan nafas atau distress nafas
2. Luka tusuk dada
3. Hipotensi/shock
4. Perdarahan pembuluh nadi
5. Problem kejiwaan yang serius
6. Tangan/kaki yang terpotong dengan perdarahan
7. Luka bakar Tk II>25%
8. Luka bakar Tk III>25%
Prioritas II: Kuning
Ant:ara lain:
1. Luka bakar Tk II/III > 25%
2. patah tulang besar
3. trauma thorak/abdoment
4. laserasi luas
5. trauma bola mata
Prioritas III: Hijau
1. Antara lain
2. Henti jantung yang kritis
3. Trauma kepala yang kritis
4. Radiasi tinggi
referensi :
modul PPGD BSMR; dr adibrata
Tetanus
Pencegahan dan Penanganan
Kuman tetanus dapat masuk melalui luka di kulit. Apabila sudah terkena, penderita harus dirawat di rumah sakit.
Pada waktu anak-anak, biasanya pencegahan terhadap penyakit ini sudah diberikan. Pencegahan biasanya diberikan kepada mereka yang mengalami luka yang dikhawatirkan akan tercemar kuman tetanus.
Apabila Anda pernah mendapatkan suntikan antitetanus, catatlah tanggal pemberian tersebut. Hal itu diperlukan apabila pada suatu saat Anda mengalami luka semacam itu lagi, dan memerlukan suntikan pencegahan tetanus. Karena suntikan serum semacam itu dapat menimbulkan reaksi kepekaan. Jika suntikan itu harus diulang lagi, pada orang yang peka akan dapat menimbulkan reaksi yang hebat, bahkan sampai terjadi shock.
Indikasi untuk mendapatkan suntikan antitetanus ialah:
1. Luka-luka yang besar.
2. Luka-luka di leher dan muka.
3. Luka tembak yang sudah disertai jaringan otot yang mati.
4. Luka yang terlambat mendapat perawatan.
5. Ada gejala-gejala terkena tetanus.
6. Luka tusuk dan gigitan binatang yang cukup dalam.
Suntikan pencegahan tersebut terutama diberikan kepada mereka yang belum pernah mendapatkannya. Bila sudah pernah mendapatkannya, maka akan diberikan suntikan booster (penguat).
referensi :
modul PPGD BSMR; dr adibrata
Terkena Arus Listrik
Pingsan akibat arus listrik dapat berlangsung lama. Meskipun pernafasan berhenti, denyut nadi biasanya masih terasa.
Tindakan pertolongan:
Segera lepaskan penderita dari kabel atau sumber arus yang mengenainya. Matikan sumber arus, dan usahakan agar kabel terlepas dari korban. Dalam hal ini penolong harus melindungi dirinya juga.
Pergunakanlah galah kayu yang kering, atau kapak bertangkai kayu yang kering, dan berdirilah di atas sekeping papan kering dan beralas sepatu karet.
Jangan mencoba menarik korban dari tempat kecelakaan secara langsung, terutama apabila kecelakaan terjadi di jalanan (kabel tegangan tinggi). Kalau hendak menarik korban tersebut, yakinlah bahwa sumber arus tidak akan terbawa serta, dan pergunakanlah sarung, kain, atau ikat pinggang.
Segera sesudah itu berikanlah pernafasan buatan sampai pemafasan kembali normal, atau sampai korban jelas nampak kaku (berarti korban sudah mati).
Lakukan pula pemulihan denyut jantung.
Bila sudah sadar kembali, sebaiknya korban dirawat di rumah sakit, karena bahaya perdarahan atau akibat-akibat lain dijantung dapat timbul kemudian.
Rawatlah lukanya sebagaimana merawat luka bakar.
referensi :
modul PPGD BSMR; dr adibrata
Tenggelam
Bagaimana tanda-tanda orang tenggelam:
Bila korban masih sadar:
a. Badan korban tegak lurus atau membungkuk di dalam air
b. Tangan tidak bergerak dengan teratur atau hanya bergerak sedikit
c. Kaki tidak bergerak atau hanya bergerak sedikit
Bila korban tidak sadar:
Tidak ada gerakan tubuh korban di dalam air
Bagaimana menolong korban tenggelam
a. Cara yang paling aman untuk menyelamatkan korban. Bila mungkin tetaplah berada di daratan dan korban ditarik dengan sarana seperti tongkat, dahan kayu, atau lemparan tali atau pelampung. AWAS! PERHATIKAN! Bila anda tidak bisa berenang, jangan coba-coba untuk menolong korban tenggelam langsung menyelam ke air. Gunakan alat-alat yang ada untuk menarik korban yang masih sadar dari dalam air.
b. Bila anda benar-benar terlatih dan situasinya sangat memungkinkan untuk menolong, anda dapat
berenang menuju korban untuk menyelamatkan korban. Bila tidak bisa berenang, jangan lakukan ini.
c. Ketika membawa korban keluar dari dalam air, kepala korban harus lebih rendah dari dada untuk menghindari bahaya bila muntah.
d. Lakukan tindakan pertolongan pertama korban tenggelam.
e. Bawa atau kirim korban ke Rumah Sakit, meskipun tampaknya korban sudah pulih.
Tindakan pertolongan:
a. Keluarkan segera korban dari dalam air
b. Tidurkan dengan posisi kepala korban lebih rendah
c. Berikan napas buatan segera, setelah korban keluar dari air
d. Bila detak jantung berhenti, lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru)
e. Bila korban sudah bemapas, posisikan korban pada posisi stabil
f. Selimuti korban dan rawat luka korban yang ada
g. Bawa segera korban ke rumah sakit.
Jangan menekan-nekan perut korban tenggelam, kecuali jika jalan napasnya tersumbat.
referensi :
Modul Pelatihan PPGD BSMR; dr adibrata
Perdarahan Pembuluh Nadi
Tanda-tanda perdarahan pembuluh nadi: darah keluar menyembur sesuai dengan denyut jantung. Darah yang' keluar berwarna merah segar.
Tindakan pertolongan:
Pertolongan harus segera diberikan, karena penderita akan cepat kehilangan darah dan terjadi shock. Ada tiga cara penghentian perdarahan nadi:
1. Tekanan di tempat perdarahan
Cara ini adalah yang terbaik untuk perdarahan nadi pada umumnya. Caranya ialah dengan mempergunakan setumpuk kasa steril (atau kain bersih biasa), tempat perdarahan itu di tekan.Tekanan itu harus dipertahankan terus sampai perdarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
Kasa boleh dilepas apabila sudah terlalu basah oleh darah dan perlu diganti dengan yang baru.
Selanjutnya tutuplah kasa itu dengan balutan yang menekan, dan bawa penderita ke rumah sakit. Selama dalam perjalanan, bagian yang mengalami perdarahan diangkat lebih tinggi dari letak jantung.
Sementara itu perhatikan pula adanya tanda-tanda terjadi shock, dan juga apakah perdarahan masih berlangsung dengan deras. Apabila demikian, balutan harus segera diperbaiki. Usahakan agar penderita tetap dalam keadaan tenang, karena kegelisahan dapat menyebabkan perdarahan berulang kembali.
2. Tekanan dengan torniket (torniquet)
Torniket ialah balutan yang menjepit sehingga aliran darah di bawahnya terhenti sama sekali. Sehelai pita kain yang lebar, pembalut segi tiga yang dihpat-lipat, atau sepotong karet ban sepeda dapat dipergunakan untuk keperluan ini. Panjang torniket haruslah cukup untuk dua kali melilit bagian yang hendak dibalut.
Tempat yang terbaik untuk memasang torniket ialah lima jari di bawah ketiak (untuk perdarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk perdarahan di kaki)
Cara memasang torniket:
A: Buat ikatan di anggota badan yang cedera.
B: Selipkan sebatang kayu di bawah ikatan itu.
C: Kencangkan kedudukan kayu itu dengan memutarnya.
D: Agar kayu tetap erat kedudukannya, ikat ujung satunya
Caranya: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki. Lebih baik lagi apabila sebelumnya dialasi dengan kain atau kain kasa, untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket.
Untuk torniket kain, masih perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Caranya: eratkan torniket dengan sebuah simpul hidup, kemudian selipkan sebatang kayu di atas simpul tersebut. Selanjutnya diikat lagi dengan simpul mati.
Kemudian putar kayu itu seperti memutar keran air untuk mengencangkan torniket. Tetapi jangan diputar terialu keras, karena dapat melukai jaringan-jaringan di bawahnya.
Tanda bahwa torniket sudah kencang ialah menghilangkannya denyut nadi di tempat yang rendah dari torniket. Warna kulit di daerah itu menjadi pucat kekuningan.
Penderita yang ditorniket harus segera dikirim ke rumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut, dan mendapat prioritas pertama untuk itu. Untuk memudahkan para pengusung, torniket harus nampak jelas dan tidak boleh ditutupi. Kalau perlu, misalnya dalam kecelakaan massal, dahi penderita diberi tanda "T" yang jelas.
Bagian yang ditorniket tidak boleh diselimuti atau ditutup apa pun. Biarkan saja dalam keadaan terbuka. Juga tidak boleh dipanaskan dengan cara apa pun. Hal ini untuk tidak mempercepat kematian jaringan yang tidak dialiri darah tersebut.
Setiap 10 menit, torniket boleh dikendorkan (dengan memutar kayunya) selama 30 detik tepat. Sementara torniket kendor, luka ditekan dengan kasa steril.
PERHATIKAN: Tourniket hanya dipergunakan untuk perdarahan yang hebat dan tangan atau kaki hancur.
Pembalutan dan pembidaian
Pembalutan adalah penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu.
Tujuan
Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Menahan sesuatu seperti:
? menahan penutup luka
? menahan pita traksi kulit
? menahan bidai
? menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan geseran (sebagai "splint")
? menahan rambut kepala di tempat
2. Memberikan tekanan, seperti terhadap :
? kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom
? adanya ruang mati (dead space)
3. Melindungi bagian tubuh yang cedera.
4. Memberikan "support" terhadap bagian tubuh yang cedera.
Prinsip-prinsip pembalutan
? Balutan harus rapat rapi jangan terialu erat karena dapat mengganggu sirkulasi.
? Jangan terialu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas.
? Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk merigetahui adanya gangguan sirkulasi.
? Bila ada keluhan balutan terialu erat hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap rapat, kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.
Syarat-syarat pembalutan
? Mengetahui tujuan yang akan dikerjakan mengetahui seberapa batas fungsi bagian tubuh tersebut dikehendaki dengan balutan.
? Tersedia bahan-bahan memadai sesuai dengan tujuan pembalutan, bentuk besamya bagian tubuh yang akan dibalut.
Macam-macam bahan pembalutan
1. Pembalut segitiga (mitella)
Terbuat dan kain tipis, lemas, kuat, biasanya berwama putih. Bentuk segitiga sama kaki-tegak lurus dengan panjang kaki-kakinya 90 cm - 100 cm. (40 inch).
Cara memakainya bisa dilebarkan atau dilipat-lipat sehingga berbentuk dasi (Cravat) atau seperti kain pramuka.
Terdapat 3 macam pembalut segitiga :
a. Segitiga biasa,
b. Segitiga plantenga,
c. Segitiga funda,
Penggunaannya bisa untuk pembalut biasa, tourniquet, penahan bidai atau penyangga (sling).
2. Pembalut pita
Pembalut bentuk pita ada bermacam-macam :
Pembalut kasa gulung
Biasanya untuk pembalut luka sederhana atau pembalut gips.
Pembalut kasa dipakai bila diperlukan pembalut yang kaku dan kuat misalnya untuk penutup kepala, bidai, pembalut gips (saat ini jarang dipakai)
Disamping itu bisa juga dibuat dari kain katun atau kain flanel, dan seringkali dipakai untuk tujuan PPGD.
Pembalut elastik
Tersedia di toko dengan ukuran 4 dan 6 inch.
Bisa dipakai untuk berbagai tujuan: penahan, penekanan, pelindung dan penyangga, sehingga pemakaiannya sangat luas.
Pembalut tricot
Terdiri dari Rain seperti kain kasa sehingga agak elastik bagian tengahnya diisi kapas sehingga berbentuk bulat panjang. Tersedia di toko dengan berbagai ukuran : 2, 4 , 6 dan 10 inch. Pemakaiannya sebagai bebat, tekan, penahan, penyangga dan pelindung.
Lain - lain
"Stocking" elastik, terbuat dari bahan elastik dengan tekanan tertentu.Yang lain misalnya baju elastik.
"Butterfly", terbuat dan plester kecil untuk merapatkan luka-luka kecil tanpa dijahit.
3. Plester
Terdiri dari pita berperekat, dipergunakan untuk :
a. melekatkan kassa penutup luka
b. untuk fiksasi
c. untuk adaptasi, mendekatkan tepi-tepi luka lama yang sudah bersih.
Saat ini telah tersedia lembaran/anyaman berperekat yang tahan air (Hipafix). Untuk melekatkan penutup luka secara berkeliling dengan sedikit penekanan dan agak kedap air.
Teknik Pembalutan
Pembalut Segitiga
1. Untuk kepala
? "Capitalum parvum triangulare" (triangle of head or scalp)
Untuk pembungkus kepala/penahan rambut
? 'Fascia Nadosa"
Untuk fiksasi cedera tulang/sendi pada wajah
Untuk pembalut mata/telinga/perdarahan temporal
2. Untuk pembalut sendi bahu, sendi panggul
3. Untuk pembalut punggung/dada, penyangga buah dada
4. Untuk pembalut sendi siku/lutut/tumit/pergelangan tangan
5. Untuk pembalut tangan/kaki
6. Untuk penyangga lengan/bahu (sling)
7. Penggunaan segitiga Funda (Funda Maxillae, F. Nasi, F. Frontis, F. Vertics, F. Occipitis, F. Calcanei)
8. Penggunaan segitiga Plantenga (Penyangga/penekan buah dada, pembalut perut/bokong)
Pembalut Pita
Pembalut gulung dapat dibuat dari kain katun, kain kasa, flanel, ataupun bahan yang elastik. Tetapi yang banyak dijual di apotik-apotik ialah yang terbuat dari kain kasa. Keuntungan kain kasa ini ialah: mudah menyerap air atau darah dan tidak gampang bergeser sehingga mengendor.
1. Untuk kepala dan wajah
? Fascia Galenica, Mitra Hippocratis (F. Capitalis)
? Fascia Nadosa, Fascia Sagittalis
? Monoculus/Binoculus, balut telinga cara komer
2. Untuk anggota badan berbentuk bulat panjang
? Balutan biasa berulang (dolabra cuttens): Untuk leher, telinga,tungkai
? Balut pucuk rebung (dolabra reversa): Untuk lengan, tungkai
3. Untuk anggota badan berbentuk lonjong
? Dolabra reversa
? Balut belit ular (dolabra repens)
4. Untuk persendian
? Balut silang (Spica, figure of eight)
? Balut penyu (Testudo : inversa/reversa)
5. Beberapa metode lain-lain
? Stella Pectoris, Stella Dorsi
Untuk menutup dan menekan luka di dada dan punggung
Stella Dorsi dapat dipakai untuk fraktur ciavicula (cara lain dengan Ransel Verband)
? Suspensorium Mamae (simple/duplex) dari van Eden
Untuk menyangga buah dada yang sakit/sehabis operasi
Bisa untuk balut penekan dengan sedikit modifikasi
? Balutan penarik/traksi kulit
Sesudah pleister diletakkan pada sisi tungkai, luarnya dibalut dengan balutan elastik dolabra currens pada betis dan paha, sedangkan pada lutut memakai testudo reversa.
Pembalutan di kepala
Pembalutan di bahu (pundak)
Mitella untuk dada
Mitella untuk siku
Mitella untuk telapak tangan
Mitella untuk pinggul
Mitella untuk kaki dan telapak kaki
Mitella untuk menggantungkan lengan yang cedera
Pembalut dasi untuk dahi dan kepala
Pembalut dasi untuk rahang, pipi, dan pelipis
Pembalut dasi untuk ketiak
Pembalut dasi untuk lengan, paha, dan betis
Pembalut dasi untuk lutut
Pembalut dasi untuk kaki terkilir. Perhatikan bahwa tengah-tengah dasi ada di bawah telapak kaki
Cara membalut dan membidai beberapa patah tulang
Pembalut gulung untuk kepala
Pembalut gulung untuk rahang dan pipi
Pembalut gulung untuk lengan, juga untuk betis
Pembalut gulung untuk siku
Pembalut gulung untuk jari, telapak tangan dan pergelangan tangan
Pembalut gulung untuk lutut
Pembalut gulung untuk pergelangan kaki
Pembalut gulung untuk tumit
Bidai
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan atau letak tulang yang patah.
Alat penunjang berupa sepotong tongkat, bilah papan, tidak mudah bengkok ataupun patah, bila dipergunakan akan berfungsi untuk mempertahankan, dan menjamin tidak mudah bergerak sehingga kondisi patah tulang tidak makin parah
Syarat-syarat bidai
? Ukuran meliputi lebar dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan
? Panjang bidai diusahakan melampaui dua sendi yang membatasi bagian yang mengalami patah tulang
? Usahakan bidai dengan lapisan empuk agar tidak membuat sakit
? Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan dua sendi tulang yang patah
? Bidai tidak boleh terlalu kencang atau ketat
Perhatian
? Pada saat pemasangan bidai ingat nyeri dapat lebih menghambat, dapat menyebabkan shock
? Pada saat pemasangan bidai yang kurang hati-hati dapat mengakibatkan patah tulang makin parah.
? Kain segitiga untuk menyangga anggota badan atas
? Cara memasang bidai bagian atas
? Bidai untuk lengan bawah
? 3 buah kain segitiga untuk fiksasi patah tulang iga
? Bidai/fiksasi untuk cerai sendi bahu
? Bidai untuk jari tangan yang patah
? Bidai untuk patah tulang sendi lutut
? Bidai untuk patah tulang paha
Patah Tulang
Pertolongan patah tulang adalah salah satu pertolongan yang sangat penting, karena dengan itu berarti mencegah kehilangan salah satu anggota badan.
Macam - macam patah tulang:
1. Patah tulang terbuka: ujung tulang yang patah menonjol keluar dan langsung berhubungan dengan udara luar
2. Patah tulang tertutup: ujung tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar.
Penyebab: karena kekerasan dari luar:
1. Terpukul
2. Terjatuh
3. tertembak
Gejalanya:
1. Rasa nyeri dan akan bertambah nyeri bila ditekan/digerakkan
2. Bagian yang patah tidak dapat digerakkan/dipergunakan
3. Bentuknya berubah/bengkak
4. Bengkok dan warna kebiruan
5. Patah tulang terbuka kulit robek dan ujung tulang yang patah terkadang menonjol keluar
Penanganan pertolongan pada patah tulang:
1) Pedoman pertolongan
a. Mencegah perdarahan
b. Mencegah syok
c. Mencegah cacat
2) Tindakan umum
a. Pada patah tulang terbuka, pakaian yang menutup tulang yang patah dibuka (dirobek/digunting) agar lukanya dapar dirawat
b. Hentikan perdarahan dan rawatlah lukanya.
c. Kerjakan pembidaian dengan syaratnya.
d. Anggota badan yang patah ditinggikan
e. Segera bawa ke rumah sakit
Pembidaian pada paha yang patah
MALARIA
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporazoa plasmodium (kuman) yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles yang telah menggigit penderita. Malaria berbahaya bagi semua orang, khususnya anak-anak dan wanita hamil.
Anak-anak yang tinggal di pemukiman yang rawan malaria, dan mengalami demam mungkin terkena malaria. Tanpa perawatan, anak-anak bisa meninggal karena malaria bisa menyebabkan : Anemia (kurang darah), pingsan, serangan penyakit berulang-ulang.
Begitu pula wanita hamil yang tinggal di daerah malaria dan mengalami demam mungkin terkena malaria, kendatipun demamnya tidak terlalu tinggi.
Malaria di saat kehamilan dapat menyebabkan wanita hamil tersebut : Anemia, Keguguran, Melahirkan bayi yang kecil.
Jika anda tinggal di Daerah Malaria dan ada anak-anak yang demam, lakukanlah hal berikut ini dengan segera :
a. Berikan pertolongan pertama untuk demamnya (dan kalau perlu untuk masalah lain seperti diare
atau batuk).
b. Carilah pertolongan medis dengan segera. Hanya obat-obatan anti malaria yang tepat untuk daerah anda yang dapat mengobati malaria di tempat anda.
c. Berikan dorongan kepada orang tua pasien agar mereka benar-benar memberikan obat dengan
tepat, jika obat tersebut tumpah atau si anak memuntahkannya, maka obat harus diberikan lagi
dengan dosis yang benar.
d. Usahakan untuk mengetahui apakah anak itu sudah sembuh setelah diobati, kalau belum anak
itu harus dibawa kembali ke Puskesmas untuk mendapatkan obat anti malaria yang lain.
Jika anda tinggal di Daerah Malaria, dan Wanita Hamil Mengalami Demam, anda dapat melakukan hal berikut ini
a. Berikan Pertolongan Pertama untuk demam.
b. Carilah pertolongan medis dengan segera. Hanya obat anti malaria yang tepat yang dapat melindungi wanita tersebut dan bayinya yang befum lahir terhadap dampak malaria yang berbahaya.
c. Sebaiknya wanita-wanita hamil yang tinggal di daerah malaria menggunakan obat anti malaria sejak awal kehamilan
Selain itu, segeralah rujuk ke Puskesmas bila ada orang di daerah malaria yang demam dan mengalami salah satu dari tanda tanda ini:
Demam disertai
? Kejang-kejang
? Hilang kesadaran
? Anemia yang hebat (terutama pada anak-anak dan wanita hamil).Mereka akan kelihatan pucat - khususnya bibir, kuku dan matanya.
? Bayi yang tidak bisa lagi menyusu.
Pertolongan pada penderita malaria:
? Berikan pertolongan pertama pada penderita malaria dengan menjelaskan bahwa pertolongan
medis akan diperlukan untuk mendapatkan obat anti malaria yang tepat.
? Lindungi diri anda dan keluarga anda dari gigitan nyamuk, khususnya di petang hari.
Jelaskan kepada orang lain sekitar anda bahwa dengan hal ini mereka bisa mencegah malaria.
a. Selimuti bayi bila berada di luar pada petang hari.
b. Tutupilah kulit anak-anak dengan memakaikan mereka baju berlengan panjang, celana
panjang atau pakaian panjang lain.
c. Cegahlah perkembangbiakan nyamuk di dalam air dekat rumah dengan menutup tempat
air kebutuhan rumah tangga, dan membakar atau memendam sampah-sampah rumah tangga.
d. Pasanglah kawat-kawat nyamuk di pintu atau jendela bila mungkin
e. Tidurlah dengan menggunakan kelambu.
f. Gunakan obat nyamuk tetapi hanya di tempat yang ventilasinya cukup baik.
Berilah motivasi dan dukungan kepada masyarakat untuk bekerjasama dalam:
? Menutup genangan air.
? Keringkan air di sekitar keran sumur pompa.
? bersihkan tumbuh-tumbuhan di tepi sungai dan kolam.
? Bakarlah atau pendamlah sampah-sampah.
LUKA BAKAR
Luka bakar dapat ditimbulkan oleh panas (api, air panas, matahari, arus listrik), atau oleh zat-zat kimia (asam atau basa keras). Setiap luka bakar yang luas dapat diikuti oleh shock. Shock terjadi karena cairan tubuh sebagian besar dikirim ke daerah yang terbakar, sehingga volume darah yang mengalir ke otak dan jantung berkurang. Pada orang dewasa, luka bakar selebar 20% dari luar permukaan tubuh dapat mengakibatkan shock. Pada anak-anak, shock dapat terjadi akibat luka bakar selebar 10%.
Pedoman untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar itu adalah sebagai berikut:
? luas permukaan seluruh kepala 9%.
? luas permukaan setiap lengan (sarnpai tangan) 9%.
? luas permukaan dada 9%.
? luas permukaan perut 9%.
? luas permukaan punggung 9%.
? luas permukaan pinggang (dinding belakang perut) 9%.
? luas permukaan paha 9%.
? luas permukaan betis 9%.
? luas permukaan daerah kemaluan 1%.
Pengetahuan tentang luas permukaan itu penting, karena pokok-pokok tindakan pertolongan pada luka bakar ialah: (1) mencegah atau mengobati shock, (2) mengurangi rasa sakit, dan (3) mencegah infeksi.
Apabila pernafasan buatan diperlukan, maka hal ini harus dikerjakan lebih dahulu. Pada kecelakaan karena arus listrik, misalnya, pernafasan buatan harus didahulukan. Pertolongan terhadap luka bakarnya dikerjakan kemudian.
1. Pada luka bakar yang kurang dari 20 persen (tanpa luka terbuka)
Tindakan pertolongan:
Rendamlah bagian yang terbakar dalam air es atau air dingin. Dapat pula dilakukan dengan mengompresnya dengan handuk yang direndam air es: Tindakan ini dilakukan sampai rasa sakit tidak terasa lagi, apabila bagian yang terbakar itu diangkat dari air. Ini dapat berlangsung antara 30 menit sampai kadang-kadang mencapai 5 jam.
Tindakan ini selain mengurangi rasa sakit, juga memperkecil akibat lanjutan dari luka bakar tersebut.
Bagian yang melepuh janganlah dikupas. Biarkan saja demikian sampai kelak sembuh sendiri.
2. Pada luka bakar yang luas
Tindakan pertolongan:
Tutup bagian-bagian yang terbakar dengan lembaran-lembaran Sofratulle, dan kain yang bersih. Sedemikian rupa, sehingga bagian itu tidak berhubungan langsung dengan udara. Ini untuk mencegah infeksi dari kuman-kuman yang ada di udara.
Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Kemudian kirim ke rumah sakit.
Apabila penderita tetap sadar dan dapat menelan, beri ia minum (jangan minuman keras) sebanyak mungkin.
3. Pada luka bakar akibat zat-zat kimia
Tindakan pertolongan:
Luka bakar akibat basa keras lebih merusak daripada akibat asam keras. Kecepatan mengguyur dan membasuh luka bakar akibat zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-akibatnya.
Sambil melepaskan pakaian penderita, siramlah bagian yang terbakar dengan air mengalir.
Untuk luka bakar yang disebabkan oleh asam keras (air keras, asam cuka pekat, dan sebagainya) cukup diguyur dengan air mengalir atau dengan larutan soda kue (dengan kadar 5%). Pada luka bakar akibat basa keras, selain diguyur air, beri pula larutan cuka dapur untuk menetralkan basa penyebabnya.
Luka bakar akibat fosfor harus segera direndam air. Dan sementara direndam, fosfor yang melekat di bagian yang terkena dibersihkan satu persatu. Fosfor dipergunakan di pabrik korek api, pabrik petasan, dan beberapa jenis peluru mortir atau bom.
Perhatikan: kecuali dalam hal terbakar sinar matahari, luka bakar akibat apa pun tidak boleh diobati dengan zat-zat yang berminyak (misalnya gemuk, mentega dan sebagainya).
Luka bakar yang terbuka sebaiknya ditutup dengan lembaran-lembaran Sofratulle dan didesinfeksi dengan larutan Betadine 10%.
Keracunan
Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan justru mendatangkan bahaya baru.
Tindakan-tindakan pokok yang penting ialah:
1. Cari racun yang telah mengenainya, misalnya dari botol bekasnya atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya akan tergantung pada jenis racun yang mengenai.
2. Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.
3. Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Apabila pernafasan buatan diperlukan berikan dengan cara lainnya (lihat bab Pernafasan buatan).
4. Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit (atau larutan arang batok kelapa di dalam air), putih telur, susu dan air sebanyak-banyaknya untuk melunakkan racun.
1. Racun yang ditelan
Beberapa racun dapat merangsang muntah, tetapi apabila tidak disertai muntah, rangsanglah dengan cara menekan tenggorokannya dengan jari melalui mulut.
Pada anak-anak, hanya dengan memberinya minum air atau susu sebanyak mungkin, muntah akan keluar dengan sendirinya.
Muntah tidak boleh dirangsang pada: keracunan bensin, minyak tanah, asam dan basa keras, serta apabila penderita dalam keadaan tidak sadar.
Pembilasan lambung:
Pembilasan lambung perlu dikerjakan apabila racun termakan belum melebihi 3 jam yang lalu. Dapat pula dikerjakan setelah lewat dari 3 jam, apabila sebelumnya penderita sudah diberi minum susu dalam jumlah banyak.
Pembilasan lambung tidak boleh dikerjakan apabila racun yang termakan bersifat korosif (menggerus, misalnya asam atau basa keras), atau berupa bensin dan sejenisnya.
Caranya: penderita diberi minum air garam (1 sendok makan garam dapur dalam 1 liter air). Atau 1 sendok makan bubuk norit (arang) dalam 1 liter air. Kemudian dimuntahkan.
Apabila penderita tidak sadar, pembilasan ini hanya boleh dikerjakan dengan pengawasan dokter di rumah sakit.
2. Racun yang terhisap melalui pernafasan
Gejala dan Tanda :
a. Napas sesak atau pendek
b. Batuk-batuk disertai sakit kepala
c. Kulit berwarna kebiruan
Tindakan pertolongannya :
a. Pindahkan korban ke udara segar
b. Beri napas buatan atau resusitasi jantung bila perlu
c. Jika korban bernapas, jaga agar sirkulasi udara lancar.
Hati-hati bila akan masuk ke daerah berudara mengandung gas beracun. Pakailah alat pelindung pemapasan
3. Racun yang disuntikkan
Segera pasang torniket (lihat bab Perdarahan nadi) di sebelah atas dari tempat suntikan. Atau dapat pula dengan jalan menyedot racun dari tempat suntikan dengan mempergunakan alat penyedot.
4. Racun yang masuk melalui kulit
Gejala dan Tanda :
a. Gatal dan bengkak pada kulit yang terkena
b. Rasa terbakar
c. Kulit kadang kemerahan
Tindakan pertolongannya :
a. Lepaskan pakaian atau bahan yang terkena
b. Sisa zat kimia yang masih tersisa pada kulit, siram dengan air sebanyak-banyaknya Zat kimia berbentuk bubuk, disapu dahulu dengan kuas/sikat lembut, baru disiram dengan air sebanyak-banyaknya.
c. Bila terkena mata, cuci dengan air bersih sebanyak-banyaknya.
Mencegah keracunan di dalam rumah:
a. Jauhkan zat-zat kimia berbahaya dari jangkauan anak-anak
b. Simpan obat-obatan di dalam almari terkunci, upayakan tidak terjangkau anak-anak
c. Bahan rumah tangga beracun harus tetap dalam kemasan aslinya, jangan dipindahkan ke
tempat lain.
d. Belilah obat dan bahan-bahan rumah tangga yang kemasannya bersegel.
Keracunan Makanan
Di Indonesia ada beberapa jenis makanan yang sering mengakibatkan keracunan. Beberapa yang penting akan dibicarakan di bawah ini
1. Keracunan botulinum
Clostridium botulinum adalah kuman yang hidup secara anaerobik. Yaitu di tempat-tempat yang tidak ada udaranya. Kuman ini mampu melindungi dirinya dan suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora.
Karena cara hidupnya yang demikian itu, kuman ini banyak dijumpai pada makanan dalam kaleng yang diolah secara kurang sempurna.
Gejala keracunan botulinum muncul secara mendadak, 18-36 jam sesudah memakan makanan yang tercemar. Gejala itu berupa lemah badan yang kemudian disusul dengan penglihatan yang kabur dan ganda (setiap benda nampak seperti dua). Kelumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf otak lainnya, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.
Pengobatan hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan penyuntikan serum antitoksin yang khas untuk botulinum.
Oleh karena itu dalam hal ini yang penting ialah pencegahan.
Pencegahan: sebelum dihidangkan, makanan kaleng dibuka dan kemudian direbus. bersama kalengnya di dalam air sampai mendidih.
2. Keracunan jamur
Gejala muncul dalam jarak beberapa menit sampai 2 jam sesudah makan jamur yang beracun (Amanita spp). Gejala tersebut berupa: sakit perut yang hebat, muntah, menceret, haus, berkeringat banyak, kekacauan mental, pingsan.
Tindakan pertolongan:
Apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang agar muntah. Kemudian lambungnya dibilas dengan larutan encer Kalium Permanganat (1 gram dalam 2 liter air), atau dengan putih telur dicampur susu.
Bila perlu berikan pemafasan buatan.
Kirim penderita ke rumah sakit.
3. Keracunan jengkol
Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan, yaitu: jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya.
Cara penghidangan yang dapat mengurangi kadar asam jengkol ialah: ditanam sebelum dimasak, dibakar atau dibuat keripik. Sedang tentang makanan penyerta, makanan yang masam dapat mempercepat terjadinya kristal.
Gejala-gejala keracunan jengkol: sakit pinggang yang disertai dengan sakit perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih nampak keluar bersama air kencing. Kadang-kadang juga disertai darah.
Nafas, mulut dan air kencing penderita berbau jengkol. Keracunan yang lebih berat dapat mengakibatkan berkurangnya air kencing atau tidak dapat kencing sama sekali.
Tindakan pertolongan:
Pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda sebanyak-banyaknya. Obat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi sakitnya.
Pada keracunan yang lebih berat, penderita harus dirawat di rumah sakit.
4. Keracunan kepiting, rajungan, mimi, dan ikan laut lainnya
Beberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. Diduga racun tersebut terbawa dari ganggang yang dimakan oleh ikan itu. Gejala-gejala keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira 20 menit sesudah memakannya. Gejala itu berupa: mual, muntah, kesemutan di sekitar mulut, lemah badan dan susah bernafas.
Tindakan pertolongan:
Usahakan agar dimuntahkan kembali makanan yang sudah tertelan itu. Kalau mungkin lakukan pula pembilasan lambung dan pernafasan buatan.
Obat yang khas untuk keracunan binatang-binatang laut itu tidak ada.
5. Keracunan singkong (ketela pohon, ubi paris)
Racun singkong ialah senyawa asam biru (cyanida). Singkong beracun ini biasanya ditanam hanya untuk pembatas (pagar) kebun, dan binatang pun tidak mau memakan daunnya.
Racun asam biru tersebut bekerja sangat cepat. Dalam beberapa menit setelah termakan racun singkong, gejala-gejala mulai timbul. Dalam dosis besar, racun itu cepat mematikan.
Gejala-gejala keracunan asam biru: muntah, menceret, sakit kepala, pusing, sesak nafas, badan lemah, mata melotot, mulut berbusa, pingsan dan kejang-kejang. Bau nafas korban racun ini adalah khas, yaitu bau "kenari pahit".
Kadang-kadang nafas sudah terhenti sementara jantung masih tetap berdetak. Selama jantungnya masih berdetak, usaha pertolongan harus dilanjutkan.
Tindakan pertolongan:
Berikan uap amni nitrit di depan hidungnya, setiap 2-3 menit sekali selama 15-30 detik.
Berikan pernafasan buatan.
Usahakan agar penderita muntah.
Berikan larutan 2-3 gram Natrium thiosulfas dalam segelas air untuk diminum. (Natrium thiosulfas sering juga disebut sebagai Hypo yang dalam fotografi dipergunakan untuk pembuat fixer larutan I).
Selimuti penderita dan kirim ke dokter atau rumah sakit. Selama dalam perjalanan usaha pertolongan harus dilanjutkan atau diulangi.
6. Keracunan tempe/oncom/bongkrek
Keracunan tempe yang akut, gejala muncul beberapa menit setelah memakannya. Keracunan tempo dapat ditimbulkan oleh dua hal. Pertama oleh adanya jamur beracun yang ikut tumbuh dalam tempe tersebut, dan kedua oleh minyak goreng yang dipergunakan untuk menggorengnya.
Minyak goreng dapat tercemar racun karena disimpan dalam kaleng bekas racun pembasmi serangga. Bentuk kaleng racun pembasmi serangga tersebut memang menarik dan ideal untuk dijadikan tempat penyimpan minyak. Meskipun sudah dicuci berulang kali dengan air, kaleng tersebut masih berbahaya. Karena racun pembasmi serangga itu lebih mudah larut dalam minyak daripada dalam air.
Gejala dan tindakan pertolongan:
Untuk keracunan karena jamumya, lihat bab Keracunan jamur.
Untuk keracunan karena minyak yang tercemar, lihat bab Keracunan obat-obatan.
Kejang kejang
Penyakit lain yang juga ditandai dengan kejang-kejang ialah ayan. Untuk memudahkan pembaca, kejang-kejang otot (cramps) juga akan dibicarakan dalam bab ini.
1. Kejang karena demam
Kejang-kejang karena demam tinggi pada umumnya terjadi pada anak-anak umur 1—5 tahun. Kejangjenis ini biasanya beriangsung hanya beberapa menit saja.
Apabila ada anak yang menderita kejang karena demam, yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan adanya kaku leher. Cara memeriksanya: angkatlah kepala anak. Apabila ada kaku leher, maka badan anak akan ikut terangkat.
Kaku pada leher menandakan adanya penyakit di selaput otak, oleh karena itu harus segera dibawa ke rumah sakit.
Tindakan pertolongan:
Lindungilah lidahnya dari bahaya tergigit dengan meletakkan kayu atau sendok yang dibungkus sapu tangan di mulutnya.
Kompres kepala dan badannya dengan es atau alkohol, untuk membantu menurunkan panas, serta semua pakaiannya dibuka. Kepala diletakkan agak miring untuk menjaga agar jalan nafas tidak kemasukan lendir atau muntahan.
Berikan obat Stesolid Rectal melalui duburnya (lihat Gambar 16). Obat ini hanya dapat dibeli melalui resep dokter, tetapi cara menggunakannya mudah sehingga dapat dilakukan oleh orang tua anak itu sendiri. Takaran yang dipergunakan ialah 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg, dan 10 mg untuk anak dengan berat badan lebih dari 10 kg.
Jika dengan dosis pertama kejang belum terhenti, pemberian Stesolid Rectal ini dapat diulangi 15 menit kemudian.
2. Kejang ayan
Ayan dapat terjadi pada semua umur, tetapijarang sesudah umur 30 tahun. Apabila kejang-kejang terjadi sesudah lewat usia tersebut, mungkin ada penyakit lain (otak, dan sebagainya) yang harus difikirkan.
Kejang-kejang ayan tidak disertai oleh demam tinggi. Biasanya penderita sudah mengetahui terlebih dahulu akan mendapat serangan kejang, sehingga ia sempat mencari tempat yang lebih aman.
Kejang ayan biasanya disertai dengan mulut yang berbusa.
Tindakan pertolongan:
Singkirkan benda-benda yang dapat membahayakan penderita (gelas, kaki meja, dan sebagainya).
Lindungilah lidahnya dari bahaya tergigit (lihat atas).
Jangan menyiram penderita dengan air, dan jangan pula memberi minum sewaktu masih kejang.
Sesudah kejang-kejang selesai, bersihkan mulutnya dan letakkan penderita dalam posisi miring. Pada penderita kejang ayan dapat pula diberikan Stesolid Rectal seperti pada penderita kejang demam.
3. Kejang otot (kram)
Kejang otot dapat terjadi karena letih (biasanya terjadi pada malam hari, ketika masih tidur), dapat pula karena dingin (sewaktu berenang), dan dapat pula karena panas (terjadi pada atlit yang bertanding di udara yang panas). Dalam hal yang terakhir ini, kejang otot dapat dicegah dengan jalan menghindari minum air tawar ketika hendak atau sedang bertanding di udara yang panas. Sebaiknya justru berilah sedikit garam dalam minumannya. Tindakan pertolongan:
(1) Kejang otot karena letih dapat diatasi dengan meregangkan otot tersebut. Apabila kejang terjadi di betis, berdirilah dengan bertumpu jari kaki (Jawa: jinjit) dan kemudian sentakkan tumit ke bawah. Dapat pula dicoba dengan melemaskan tungkai yang mengalami kejang otot, dan memijat otot yang kejang itu kearah letak jantung.
(2) Kejang otot yang terjadi sewaktu berenang dapat diatasi dengan jalan menarik lutut ke dada sambil badan berusaha mengapung, dan pijit-pijitlah otot yang kejang tadi. Apabila kejang terasa sangat sakit, berilah tanda bahwa Anda memerlukan perto¬longan.
(3) Kejang otot karena panas ditolong dengan membaringkan penderita di tempat yang sejuk, dan memberinya minum air garam (1 sendok teh garam untuk setengah liter atau dua gelas air). Pijitlah otot yang kejang tersebut dengan obat gosok. Penderita harus istirahat selama 1-2 hari berikutnya.
HIV – AIDS
“Human Immunodeficiencyj Virus” (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS.
“Acquired Immune Deficiency Syndrome” (AIDS) adalah suatu kondisi medis berupa kumpulan tanda dan gejala yang diakibatkan oleh menurunnya atau hilangnya kekebalan tubuh karena terihfeksi HIV, sering berwujud infeksi yang bersifat ikutan (oportunistik) dan belum ditemukan vaksin serta obat penyembuhannya.
Virus HIV pertama kali ditemukan oleh Dr. Luc Montagrier dari institut Pasteur Perancis pada tahun 1983, namun dari mana dan kapan virus ini ada di dunia belum diketahui dengan jelas. Diperkirakan pada akhir tahun 1970-an di daerah Sub Sahara Afrika, HIV telah berkembang dan meluas.
Di Indonesia kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1987 di Bali, yaitu ditemukannya seorang wisatawan Belanda yang jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Setelah kasus tersebut data orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun dan daerah penyebarannya juga semakin banyak. Data dari Departemen Kesehatan menunjukan bahwa penderita AIDS sampai sekarang tercatat sebanyak 3.121 orang. Masalah HIV/ AIDS ini menjadi semakin mengkhawatirkan karena sebagian besar orang dengan HIV/AIDS di Indonesia ditemukan pada kelompok umur produktif.
HIV adalah virus yang sangat rapuh dan hanya dapat bertahan dalam kondisi tcrtentu. Virus ini tidak bisa mcnembus kulit yang tidak terluka. Salah satu upava pencegahan infeksi harus dilakukan dengan membentengi diri menggunakan kondom serta memastikan bahwa beragam peralatan tajam seperti jarum suntik dan alat pemotong tidak terkontaminasi. Virus ini ciapat dibasmi dengan menggunakan pemutih, deterjen dan air panas diatas 80 °C .
a. Perjalanan Infeksi HIV
Begitu HIV memasuki tubuh seseorang, maka tubuh terinfeksi dan virus mulai memperbanyak diri (replikasi) dalam sel darah putih (terutama dalam sel limfosit T-CD4 dan makrofag). HIV mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan antibodi khas untuk HIV. Masa antara masuknya infeksi dan terbentuknya antibodi disebut window periode (diperkirakan 0 - 3 bulan) yang belum dapat dideteksi lewat pemeriksaan laboratorium. Selama masa jendela, pekerja dengan HIV sangat infeksius, sangat mudah menularkan kepada orang lain, meskipun hasil pemeriksaan laboratoriumnya masih negatif. 30-50% orang mengalami masa infeksi akut dengan gejala demam, pembesaran kelenjar getah bening, keringat malam, sakit kepala dan batuk.
Orang yang terinfeksi HIV (hasil laboratorium positif HIV), sering tidak membenkan gejala dan tanda untuk jangka waktu cukup panjang bahkan sampai 10 tahun atau lebih. Orang ini sangat mudah menularkan infeksinya kepada orang lain, dan hanya dapat dikenali dari pemeriksaan laboratorium serum antibodi HIV.
Sesudah suatu jangka waktu yang bervariasi dari orang ke orang, virus memperbanyak diri secara cepat (replikasi) dan diikuti dengan perusakan limfosit T-CD4 dan sel kekebalan lainnya sehingga terjadilah sindroma penurunan daya tahan tubuh yang progresif (progressive immunodeficiency syndrome) yang morupakan awal proses terjadinya AIDS. Progresivitas tergantung pada beberapa faktor seperti umur (kurang dari 5 tahun atau diatas 40 tahun menjadi sangat cepat), infeksi lainnya, dan adanya faktor genetik (herediter). Orang dengan AIDS akan menimbulkan gejala:
1. Demam, panas dingin, keluar keringat waktu malam yang berulang-ulang dalam waktu lama
2. Penurunan berat badan secara drastis
3. Membengkaknya kelenjar getah bening di ketiak atau pangkal paha
4. Bercak-bercak putih di rongga mulut
5. Benjolan di kulit (menonjol/rata, biasanya tidak terasa sakit dan berwarna keunguan)
6. Batuk kering dan sesak napas yang terus menerus
7. Diare berkepanjangan
8. Hilang nafsu makan
9. Gangguan pada susunan saraf berupa lamban berpikir, pelupa, pemarah, sakit kepala, kejang, libido menurun.
Proses selanjutnya akan bermunculan infeksi ikutan, seperti : infeksi jamur, infeksi saluran nafas (termasuk TBC), infeksi saluran cerna, dan lain-lain. Infeksi ikutan ini sebenarnya merupakan penyakit umum tetapi menjadi penvakit yang lebih berat pada penyandang AIDS akibat sangat menurunnya daya tahan/kekebalan tubuh. Pada tahap ini seseorang hanya dapat bertahan hidup paling lama 2 (dua) tahun.
b. Cara Penularan HIV/AIDS
HIV/AIDS ditularkan melalui cairan tubuh terutama darah dan produk darah, cairan sperma, cairan vagina dan penularan dari ibu ke anak selama masa kehamilan, persalinan dan pemberian air susu ibu (ASI).
1. Penularan secara seksual
Penularan melalui hubungan seksual baik secara heteroseksual maupun homoseksual yang dilakukan tanpa penindungan dengan pasangan yang sudah terinfeksi, cara penularan ini yang paling sering terjadi. Risiko tertular akan meningkat bila terdapat luka dalam mulut, perdarahan gusi dan atau penyakit gigi mulut atau pada alat kelamin (genital).
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan yang sangat berkaitan dengan penularan HIV/AIDS secara seksual. Infeksi menular seksual membuat orang rentan terhadap HIV karena dengan adanya luka, virus akan mudah masuk ke dalam tubuh.
2. Pajanan melalui darah dan cairan tubuh
Pajanan oleh darah, produk darah dan transplantasi organ atau jaringan tubuh yang terinfeksi HIV/AIDS.
Penularan dari darah dapat terjadi jika darah donor tidak diuji saring untuk antibodi HIV. Penggunaan ulang jarum dan spuit suntikan, atau penggunaan alat medik lainnya yang terkontaminasi HIV dapat terjadi di tempat layanan kesehatan, seperti rumah sakit, poliklinik, pengobatan tradisional melalui alat tajam/jarum, juga pada Injection Drug Users (IDU). Pajanan HIIV pada organ dapat terjadi dalam proses transplantasi jaringan/organ di tempat layanan kesehatan.
3. Penalaran dari ibu ke anak :
HIV dapat ditularkan melalui seorang ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandung atau yang dilahirkan. Ada tiga kemungkinan perjalanan virus HIV/ AIDS dari Ibu kepada janin, yaitu:
? Selama kehamilan, virus masuk melalui aliran darah dari plasenta (ari-ari).
? Ketika persalinan, darah ibu yang terccmar atau cairan kandungan (air ketuban) terminum oleh bayi.
? Melalui air susu ibu (ASI) selama masa menyusui.
Banyak faktor yang diduga berhubungan dengan penularan HIV secara vertikal (dari Ibu kepada janin) :
a) Tahap infeksi ibu hamil. Makin parah infeksinya makin tinggi kemungkinan penularan dari ibu ke janin.
b) Status kekebalan ibu yang mencerminkan keparahan gejala dan kondisi gizi ibu. Status gizi ibu hamil di Indonesia pada umumnya di bawah normal, karena 40-70% ibu hamil menderita anemia dan banyak dari mereka menderita infeksi virus atau bakteri lain.
c) Fungsi perlindungan plasenta sebagai barrier atau penghambat penularan HIV.
HIV tidak dapat ditularkan melalui aktivitas kegiatan sehari-hari seperti berpelukan, berjabat tangan, atau bersentuhan. Sampai saat ini belum ada data yang menyatakan bahwa HIV/AIDS dapat ditularkan melalui : penggunaan toilet, kolam renang, penggunaan alat makan atau minum secara bersama atau melalui gigitan serangga.
c. Gejala HIV/AIDS
1. Hari ke -1
? Terinfeksi HIV
? Belum teitihat tanda-tanda penurunan kesehatan.
? Tes HIV masih negatif.
2. Setelah bulan ke - 3
? Belum terlihat tanda-tanda penurunan kesehatan yang nyata.
? Tes HIV sudah positif.
3. Setelah tahun ke -10
? Cepat dan sering merasa lelah.
? Pembesaran kelenjar getah bening (di ketiak, leher, iipatan paha) tanpa sebab yang jelas.
? Sering dcmam (lebih dari 38°C disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas.
? Berat badan menurun serara drastis.
? lnfeksi mulut.
? Diare kronis.
? Batuk-batuk tanpa henti
? Radang paru-paru.
? Bercak dan ruam kulit yang serias dan herpes berulang-ulang, kanker kulit.
? Rasa sakit pada sistem syaraf.
? Radang selaput otak.
? Penurunan libido.
? Tidak bisa mengurus diri sendiri sehingga momerlukan bantuan orang lain.
d. Pemeriksaan Laboratorium
1. Setiap orang yang merasa dirinya memiliki risiko untuk terinfeksi HIV/AIDS, dapat memeriksakan darahnya di laboratorium khusus atau Rumah Sakit yang ditunjuk Departemen Kesehatan.
2. Meminta konseling sebelum dan sesudah pemeriksaan laboratorium.
3. Bila hasil pemeriksaan negatif berarti tidak terinfeksi atau zat anti terhadap HIV belum terdeteksi karena tubuh memerlukan kurang lebih 3 bulan untuk membuat zat anti.
4. Bila hasil pemeriksaan positif berarti orang tersebut sudah terinfeksi HIV.
e. Konseling HIV/AIDS
Konseling dapat diperoleh pada tempat-tempat yang memberikan pelayanan konseling HIV/AIDS.
1. Apa yang dimaksud dengan konseling HIV/AIDS?
Konseling HIV/AIDS adalah suatu kegiatan dimana selain dapat memperoleh informasi, dapat juga mengemukakan dan bertukar pikiran tentang berbagai masalah yang timbul sehubungan dengan penyakit AIDS
2. Siapa saja yang membutuhkan konseling HIV/AIDS?
Konseling dapat diberikan kepada orang yang:
? Ingin mengetahui informasi.
? Khawatir tertular.
? Akan memeriksakan diri ke laboratorium.
? Menunggu hasii pemeriksaan laboratorium.
? TeIah memperoleh hasil pemeriksaan laboratorium.
3. Manfaat konseling
? Membantu mencegah penyebaran infeksi HIV.
? Membantu Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam menghadapi penyakitnya.
? Memberi dukungan sosial/psikologis bagi ODHA.
4. Konseling berguna bagi:
? Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
? Suami/istri ODHA
? Anggota keluarga
? Teman-teman
Pencegahan HIV/AIDS
A - Anda monjauhi hubungan seks borganti-ganti pasangan tanpa kondom (Abstentia).
B - Bersikaplah saling setia (Be Faithful).
C - Cegah dongan menggunakan kondom (Condom).
D - Dihindari pemakaian narkoba suntik (Drugs).
Gigitan Binatang
Binatang yang tidak terserang penyakit tersebut biasanya hanya menggigit apabila ia merasa terancam atau digoda. Apabila ia menggigit secara kompulsif (tanpa diganggu atau merasa teran¬cam), ada kemungkinan bahwa ia menderita penyakit anjing gila.
Masa tunas penyakit anjing gila pada manusia cukup lama (10 hari sampai 2 tahun). Tetapi pada binatang lebih kurang 2 hari kemudian tanda-tanda penyakit itu sudah nampak.
1. Gigitan anjing
Bahaya rabies (penyakit anjing gila) tidak segera mengancam kecuali bila gigitan terjadi di kepala atau di leher.
Gigitan anjing biasanya "lebih bersih" dibandingkan dengan gigitan binatang lainnya. Bekasnya tidak begitu dalam dan mudah dibersihkan.
2. Gigitan kucing
Gigitan kucing dapat membawa akibat yang lebih serius. Bahaya infeksi jauh lebih besar daripada gigitan anjing.
Bekas gigitan kucing biasanya dalam dan dapat mengenai urat-urat, atau masuk rongga sendi, terutama kalau di tangan. Maka infeksi yang ditimbulkannya akan lebih hebat.
3. Gigitan tikus
Gigitan tikus dapat menjalarkan beberapa jenis penyakit, antara lain demam tinggi. Orang Jepang mengatakannya demam Sodoku.
4. Gigitan kelelawar
Kelelawar dapat membawa kuman rabies. Oleh karena itu, jika digigit kelelawar bahaya rabies juga harus difikirkan.
Tindakan pertolongan:
? Basuhlah luka gigitan itu dengan air mengalir dan sabun atau obat antiseptik (pembunuh kuman).
? Tutuplah dengan kasa steril. Bekas gigitan kucing tidak boleh terlalu banyak digerak-gerakkan dan harus segera mendapat suntikan antibiotika. Demikian juga luka gigitan tikus.
5. Gigitan lipan (kelabang)
Kelabang ialah binatang berkaki banyak. Gigitan kelabang meninggalkan bekas berupa sepasang luka, dan menyebabkan pembengkakan, rasa sakit dan kemerahan di sekitar tempat luka.
Rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam kemudian.
Tindakan pertolongan:
Kompres dingin dan dicuci dengan obat antiseptik. Kalau ada, cuci luka bekas gigitan dengan larutan pekat garam Inggris. Berikan obat pelawan rasa sakit. Apabila penderita gelisah, bawa ke dokter.
6. Gigitan lintah
Ludah lintah mengandung zat antipembekuan darah. Darah akan terus mengalir ke luar dan masuk ke perut lintah. Pada orang yang peka terhadap zat tersebut, gigitan lintah akan mengakibatkan reaksi yang berupa pembengkakan, gatal, dan kemerahan.
Tindakan pertolongan:
? Dengan hati-hati lepaskanlah lintah dari tempat ia menggigit. Menyiram minyak atau air tembakau ke tubuh lintah, akan membantu mempercepat usaha melepaskan gigitan lintah.
? Apabila ada tanda-tanda reaksi kepekaan seperti tersebut di atas, cukup digosok dengan obat atau salep antigatal biasa.
7. Gigitan ular
Pada umumnya ular menggigit pada saat ia sangat aktif, yaitu pada senja hari atau fajar. Ular yang sedang bersembunyi di balik batu akan menggigit apabila merasa terganggu.
Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat memberi petunjuk tentang jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring yang nyata. Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti, lebih baik apabila ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk mengenali jenis bisa yang telah dimasukkannya bersama gigitan.
Bisa ular ada yang bersifat merusak dinding pembuluh darah (ular pohon), dan ada yang bersifat merusak jaringan saraf (ular kobra, ular laut).
Tindakan pertolongan:
? Segera baringkan penderita, dan letakkan bagian yang tergigit lebih rendah dari letak jantung. Penderita disuruh agar tetap tenang, karena kegelisahan akan mempercepat penjalaran bisa.
? Kenakan torniket (torniquet) di daerah di atas tempat luka yang digigit. Torniket ini dimaksudkan untuk mencegah aliran darah yang sudah tercemar bisa ke arah jantung. Oleh karena itu tidak perlu sekeras torniket untuk perdarahan nadi (lihat Perdarahan). Denyut nadi di bagian yang terietak lebih rendah dari torniket harus merasa tetap teraba. Khusus untuk gigitan ular sendok (kobra), torniket dikencangkan seperti pada perdarahan nadi.
? Selanjutnya kirimlah ke rumah sakit untuk mendapat suntikan antibisa ular. Sedapat mungkin usunglah penderita dalam keadaan terbaring. Bisa ularjarang mengakibatkan kematian, dan menjalar sangat lambat. Kecuali bisa ular sendok, yang dapat menjalar melalui pembuluh darah dan cepat mematikan.
? Selama dalam perjalanan, torniket dikendorkan setiap 15 menit selama 30 detik.
Gantung Diri
Tindakan pertolongan:
1. Bebaskan jalan napas yang tertekan dengan memotong tali yang menjerat leher.
2. Caranya: pegang kedua tungkai bawah lutut lalu angkat tubuh ke atas.
3. Kalau napas tidak lancar, suplai napas dengan napas buatan.
4. Cek peredaran darah (sirkulasi) raba nadi carotis. Bila tidak teraba berikan resusitasi jantung paru (RJP)
DIARE
Diare adalah buang air besar yang encer mungkin atau lebih dari 3 kali sehari. Pada diare, tinja mengandung banyak air, sehingga disebut tinja encer atau cair. Diare paling sering menyerang anak-anak, terutama usia 6 bulan dan 2 tahun. Juga sering pada bayi di bawah 6 bulan. Diare sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kekurangan gizi dan kematian pada penderita. Diare dapat digolongkan berdasarkan lamanya menjadi:
a. Diare yang berlangsung mendadak kurang dari 2 minggu.
b. Diare yang berlangsung jangka lama 2 minggu atau lebih lama lagi.
Tanda-tanda orang menderita diare:
a. Matanya cekung (tapi tidak ada air mata).
b. Mulut dan lidahnya kering.
c. Haus.
d. Kencingnya sedikit atau tidak kencing.
e. Bila dicubit kulitnya tidak segera kembali ke keadaan semula.
f. Denyut nadi sangat cepat.
Apa bahaya diare?
Bahaya utama Diare adalah kematian dan kurang gizi. Kematian karena diare akut (mendadak) sering disebabkan karena tubuh kehilangan banyak air dan garam, inilah yang disebut Dehidrasi (kehilangan cairan tubuh).
Peringatan!
Kehilangan cairan tubuh akibat diare sering menyebabkan kekurangan gizi dan kematian.
Memberikan pertolongan pertama pada penderita diare
Begitu diare mulai berikan cairan lebih banyak dari biasanya.
Berikan penderita diare :
a. Larutan oralit
b. Cairan dari bahan makanan seperti sup, air tajin atau air putih masak
c. Bila anak < 6 bulan dan hanya diberi ASI, berikan hanya larutan oralit atau air putih masak sebagai tambahan ASI. Berikan cairan ASI sebanyak yang dikehendaki anak
Berikan makanan yang cukup kepada anak
Berikan ASI lebih sering
a. Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum
b. Bila anak berumur 6 bulan atau lebih / sudah mendapatkan makanan padat, berikan juga:
? bubur atau makanan dari tepung yang dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran daging atau ikan dan ditambah sedikit minyak
? sari buah segar atau pisang yang dihaluskan, makanan yang baru dibuat, atau dihaluskan dengan baik
? pemberian makanan sedikit demi sedikit tetapi sering (paling kurang 6 kali sehari)
? makanan ekstra setiap hah selama 2 minggu setelah diare berhenti
Bawalah segera anak saudara ke petugas kesehatan bila:
a. Tidak membaik dalam 3 hari
b. Mengeluarkan tinja cair beberapa kali
c. Muntah berulang-ulang
d. Rasa haus yang nyata
e. Makan dan minum sedikit (susah makan dan minum)
f. Demam
g. Ada darah dalam tinja
Ibu dapat mencegah terjadinya diare dengan :
a. Hanya memberi bayi ASI pada umur 4 - 6 bulan pertama dan menemskan pemberian ASI paling tidak hingga anak berusia 2 tahun
b. Mulai memberikan makanan mulai usia 4 - 6 bulan
c. Memberikan makanan yang bam disiapkan dan air minum yang bersih dan rtiasak
d. Memberi susu atau cairan yang lain dengan cangkir atau sendok lebih baik daripada menggunakan botol
e. Seluruh anggota keluarga harus mencuci tangan setelah membuang air besar dan sebelum
f. makan atau menyiapkan makanan
g. Seluruh anggota keluarga menggunakan jamban
h. Membuang tinja anak ke dalam jamban atau menimbunnya di tanah
i. Anak harus sudah diimunisasi pada usia yang dianjurkan
Perhatian!
? Jangan memberikan obat-obatan untuk diare, kecuali dianjurkan oleh petugas kesehatan
? Oralit adalah larutan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Oralit dapat dibeli di took-toko obat atau apotik.
? Jika tidak didapatkan oralit, maka dapat diberikan larutan garam gula. Larutan garam gula dapat dibuat dengan cara:
1. Sediakan 1 buah gelas 200 cc.
2. Siapkan air yang sudah dimasak (hangat-hangat kuku).
3. Siapkan gula sebanyak 1 sendok teh.
4. Siapkan garam seujung sendok teh.
5. Isilah gelas dengan air yang hangat-hangat kuku, kemudian masukkan gula dan garam yang sudah disediakan kemudian diaduk sampai merata.
6. Berikan untuk diminum penderita diare (harus habis).
DEMAM BERDARAH
Demam disertai perdarahan bawah kulit selaput hidung dan lambung disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Tanda-tanda demam berdarah:
a. Panas tinggi selama 2 sampai 7 hari
b. Tampak bintik-bintik merah pada kulit
c. Kadang-kadang terjadi mimisan
d. Mungkin terjadi muntah atau berak darah
e. Sering terasa nyeri di ulu hati
f. Bila sudah parah, penderita gelisah dan berkeringat.
Tindakan yang harus dilakukan bila ada penderita demam berdarah:
a. Pertolongan pertama yang penting memberi minum sebanyak mungkin
b. Kompres dengan air es
c. Beri obat turun panas
d. Selanjutnya penderita segera dibawa ke dokter/Puskesmas yang terdekat untuk diperiksa.
Cara pencegahan penyakit demam berdarah:
a. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti: bak mandi / WC, drum, dan Iain-Iain) sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas kembang, tempat minum burung, perangkap semut dan Iain-Iain sekurang-kurangnya seminggu sekali
b. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan Iain-Iain agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
c. Kubur atau buang pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecan, dan Iain-Iain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Potongan bamboo, tempurung kelapa, dan Iain-Iain agar dibakar bersama sampah lainnya
d. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
e. Lipatlah pakaian yang bergantungah di kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu
f. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
g. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali
Teratur dalam segala urusan
Tawadzun
Teratur dalam kehidupan berarti kita menerapkan keseimbangan dalam kehidupan kita Semua yang ada di alam ini berdasarkan hukum keseimbangan sehingga terjadi keteraturan, begitu juga dalam kehidupan manusia. Manusia akan berhasil dalam kehidupannya jika ia menerapkan prinsip keteraturan.
Teratur dalam semua hal, walaupun itu urusan yang kecil akan semakin menghemat waktu kita dan mengefisienkan kerja kita. Hal tersebut akan mendorong kita ke arah perbaikan diri dan pencapaian tujuan yang efektif. Mulailah dengan hal kecil sekarang juga tepat dikatakan untuk menerapkan prinsip teratur dalam semua urusan. Urusan terkecil ini misalnya mulai dengan keseharian kita. Menata kamar dan tempat tidur kita walaupun itu sepele tapi merupakan langkah awal yang perlu dimulai. Dengan menaruh benda-benda pada tempatnya kita akan menghemat waktu mencari jika sewaktu-waktu kita membutuhkannya lagi.
Jadwal harian akan semakin membantu kita untuk teratur. Di dalam lingkungan selalu ada peraturan yang dibuat, baik itu tertulis atau tidak. Peraturan tersebut berguna untuk menjaga keteraturan kehidupan kita, maka hendaknya kita menaatinya. Walaupun peraturan tersebut tidak bersangsi.
Untuk mematuhinya kita harus tahu tata tertib apa saja yang berlaku di lingkungan kita, misalnya saja di sekolah. Setelah tahu sebagai seorang warga yang bertanggung jawab kita harus mematuhinya. Sekali lagi dengan mematuhi tata tertib tersebut akan membawa dampak keteraturan dalam setiap sendi kehidupan yang diatur di dalamnya .
Referensi :
1. Al-Hilali, Majdi Dr (1999). 38 Sifat Generasi Unggulan (cet I). Terjemahan.Jakarta : Gema Insani Press.
2. Al-Qardhawi, Yusuf(1996). Manajemen Waktu (cet II). Terjemahan.Bandung:Penerbit Pustaka
3. Prayitno, Irwan Dr (2002). Ma’rifah Al-Insaan (cetakan II). Bekasi : Pustaka Tarbiatuna.
Mencintai Allah dan RasulNya
Mencintai Allah SWT
Allah memberikan kita kehidupan, rizki di dunia ini, begitu banyak yang diberikan Allah untuk kita, jika kita menghitungnya maka tidaklah cukup seluruh hidup kita ini untuk membalas apa yang diberikan Allah untuk kita.
Allah begitu mencintai kita, sudah sepatutnyalah sebagai manusia yang tahu diri kita membalas semua ini dengan bersyukur dan mencintai Allah SWT. Untuk mencintai seseorang maka kita perlu mengenal segalanya tentang orang tersebut, begitu juga dengan mencintai Allah.
Ma’rifatullah atau mengenal Allah adalah hal utama yang harus disempurnakan oleh seorang muslim. Harus tertanam di hati bahwa Allah adalah Rabb sekalian alam.
Cara mengenal Allah yang salah akan membawa kita kepada pengenalan yang salah. Hanya cara yang Allah berikan dan tunjukkan yang dapat diikuti, cara mengenal Allah adalah melalui ayat-ayat qauliyah dan kauniyah. Melalui kedua ayat ini dapat dicontohkan misalnya mengenal Allah melalui akal dan fitrah, pendengaran dan penglihatan,mu’jizat dan sebagainya.
Ayat kauniyah adalah ayat yang ada di alam semesta berupa fenomena yang menunjukkan kebesaran Allah, salah satunya tentang fenomena terjadinya alam (QS 52:35), fenomena tentang kehidupan (ada dzat pencipta yang membentuk, menentukan riski dan menuiupkan ruh pada dirinya).
Ayat Qauliyah yaitu ayat-ayat Allah yang ada dalam Al Qur’an; kisah-kisah tentang umat-umat terdahulu berita tentang kejadian yang akan datang (kekalahan bangsa persia dari bangsa romawi, QS 30:1-3).
Cinta Rasul
Makna Rasul adalah penyampai, pembawa kebenaran dari Allah untuk disampaikan kepada manusia. Sedangkan misi utama diutusnya rasul ke dunia adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia; “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan keluhuran akhlaq”. (hadits)
Mengenal Rasul adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk mengamalkan Islam secara sempurna. Tanpa Rasul kita tidak dapat melaksanakan Islam dengan baik. Kehadiran Rasul memberikan panduan dan bimbingan kepada kita bagaimana cara mengamalkan Islam. Dengan demikian Rasul adalah penting bagi sebagai metode untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengenal Rasul tidak saja dalam bentuk fisik atau penampilannya tetapi segala aspek syar’i berupa sunnah yang disampaikan Nabi kepada kita antara lain, tingkah laku, perkataan ataupun sikap.
Pengenalan kepada Rasul juga pengenalan kepada Allah dan Islam. Rasul dikenal sebagai pribadi teladan dan lelaki terpilih di antara manusia yang sangat layak dijadikan model bagi setiap muslim. Rasulullah Muhammad SAW adalah pribadi agung suri tauladan utama bagi umat manusia.
“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” ( Q.S : Al-ahzab:21 ).
Kewajiban kita terhadap Rasulullah adalah,
1. Beriman kepadanya ( 4:136, 7:158)
2. Taat dan mengikutinya (4:80, 3:31, 32). Allah telah memberikan kabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang mendalam bagi seseorang yang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian tidak taat dan tidak mengikutinya (25:27, 29).
3. Mencintainya.
Seorang muslim wajib mencintai nabi Muhammad SAW melebihi cintanya kepada segala sesuatu (9:23-24).
Referensi :
1. Buku Panduan Mentoring Medis (2003).
2. Modul materi dan Kisi-kisi Mentoring PBA Universitas Airlangga (2001).
Ibadah yang benar
Makna Ibadah
Allah telah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah, bahkan kegiatan ibadah ini tidak saja dilakukan oleh manusia sekarang setelah Nabi SAW, tetapi ibadah ini merupakan kegiatan manusia sebelum nabi SAW. Ibadah tidak hanya terbatas pd kewajiban-kewajiban dan rukun-rukun ibadah ritual yang terdiri dari shalat, puasa, zakat, dan haji. Ibadahpun mencakuplebih dari ibadah sunnah dan dzikir, tilawah, do’a, istighfar, tasbih, tahlil, dan tahmid. Disampig itu ibadahpun mencakup semua pergaulan yang baik, menunaikan hak-hak para hamba Allah seperti; berbakti pd orang tua, menyambung silaturahim, mencari riski yang halal, menjaga kesehatan tubuh, berbuat baik kepada anak yatim, mengasihi kaum lemah hingga menyayangi binatang. Ibadahpun mencakup semua tatakrama manusia, dalam bentuk kejujuran perkataan, melaksanakan amanat, menepati janji dan lain sebagainya.
Singkat kata ibadah kepada Allah mencakup seluruh aspek kehidupan, dari mulai etika makan dan minum, buang hajat hingga melampiaskan hasrat seksual kepada pasangan yang dihalalkan . dan juga masalah mendirikan negara, politik pemerintahan, manajemen ekonomi, hukum dan aturan dalam masyarakat serta dasar hubungan internasional dalam kondisi damai atau perang.
Firman Allah QS 51:56
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku “
Ibadah yang benar adalah ibadah yang kita laksanakan dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala dan berdasarkan ilmu tentang aturan ibadah itu sendiri. Persyaratan ibadah mesti berdasarkan dalil yang kuat dan dicontohkan oleh Nabi SAW sebagai amalan ibadahnya. Perlunya ilmu dalam ibadah agar ibadah dapat diterima di sisi Allah SWT. Ibadah yang tidak berdasarkan sunnah Nabi SAW maka telah melaksanakan bid’ah yang ditentang oleh Allah SWT. Rasul bersabda setiap bid’ah adalah ditolak dan yang ditolak adalah masuk neraka. Karena bahayanya beribadah tidak mengikuti syarat, maka diperlukan pengetahuan tentang persyaratan apa saja dalam beribadah sehingga diterima oleh Allah SWT.
Puasa yang benar dan waktu-waktunya
Puasa adalah menahan makan dan minum dan segala hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Ibadah puasa hukumnya ada dua, wajib dan sunnah. Adapun puasa wajib adalah puasa pada satu bulan penuh di bulan ramadhan dan puasa nadzar.
Mulai dari terbit fajar ditandai dengan imsak,sebelum subuh. Tenggelamnya matahari ditandai dengan waktu shalat maghrib. Sedangkan hal-hal yang membatalkan puasa antara lain,
1. makan dan minum pada waktu yang ditentukan untuk puasa dengan sengaja, kalau tidak disengaja, misalnya lupa maka itu tidak membatalkan puasa.
2. muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang kembali ke dalam. Jika tidak sengaja, tidak membatalkan puasa.
3. bersetubuh
4. keluar darah haid (kotoran) atau nifas (darah sehabis melahirkan)
5. gila, jika gila tersebut datang pada waktu puasa.
6. keluar mani secara sengaja, tapi jika karena bermimpi maka tidak membatalkan.
Berpuasa pada dasarnya berfungsi mengendalikan hawa nafsu pada diri tiap orang sehingga dapat terkendali dan terarah pada hal-hal positif.
Keutamaan shalat tepat waktu :
Usman bin Affan ra berkata, saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda barang siapa yang sembahyang Isya’ berjamaah seolah-olah ia bangun setengah malam dan barang siapa yang sembahyang subuh berjamaah maka bagaikan sembahyang satu malam penuh, (HR Bukhari)
“shalat pada wal waktu adalah keridhaan Allah dan shalat pada akhir waktu adallah pengampunan Allah” (HR At-Tirmidzi)
Referensi :
1. Modul materi dan Kisi-kisi Mentoring PBA Universitas Airlangga (2001).
2. Buku Panduan Mentoring Medis (2003).
Bisa memanfaatkan waktu dengan baik
Manajemen waktu
Kewajiban pertama seorang Muslim terhadap waktu adalah menjaganya sebagaimana ia menjaga hartanya, dan bersungguh-sungguh mengambil manfaat dari waktu yang dimilikinya untuk agama dan dunianya.
Orang beriman hendaknya dapat mengatur waktunya untuk berbagai kewajiban dan aktivitas, baik yang berkaitan dengan agama maupun berkaitan dengan dunia, sehingga aktivitas-aktivitasnya tidak saling bertabrakan.
Diantara nikmat-nikmat yang banyak dilupakan, tidak diketahui nilainya, dan tidak disyukuri oleh banyak orang adalah nikmat waktu luang. Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW, beliau bersabda:
“Ada dua nikmat di antara sekian nikmat Allah yang membuat banyak orang merugi, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.”
Waktu luang tidak akan luang selamanya. Ia harus diisi dengan kebajikan atau kejelekan. Berbahagialah orang yang mengisi waktu luangnya dengan kebaikan dan kesalehan dan celakalah orang yang mengisinya dengan kejelekan dan kerusakan. Maka sebagai seorang yang beriman hendaknya kita mengisi waktu luang kita dengan beribadah dan berlomba-lomba dalam kebajikan.
Referensi :
1. Al-Hilali, Majdi Dr (1999). 38 Sifat Generasi Unggulan (cet I). Terjemahan.Jakarta : Gema Insani Press.
2. Al-Qardhawi, Yusuf(1996). Manajemen Waktu (cet II). Terjemahan.Bandung:Penerbit Pustaka
Berwawasan luas
Manusia dianugrahi oleh Allah akal, pendengaran dan penglihatan untuk mencari kebenaran di dunia ini. Akal perlu diisi dengan ilmu. Allah SWT sering menyuruh kita untuk menggunakan akal. Allah pun telah mengajarkan dan memberikan banyak ilham bagi manusia dari peristiwa alam melalui Al Qur’an sehingga kemudian muncul banyak teori-teori sains yang dikeluarkan sebagai bukti keagungan dan kebesaran Allah. Selain itu, akal juga digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Seorang muslim harus berwawasan luas, Al Qur’an sebagai petunjuk hidup umat manusia banyak mengisyaratkan tentang pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kedudukan yang tinggi bagi para ilmuwan.
Rasulullah sendiri terkenal kecerdasan beliau dalam mengemban amanah sehingga beliau diberi gelar fatonah (orang yang cerdas).
Dunia sekarang sudah memasuki globalisasi dan pasar bebas, maka dari itu diperlukan wawasan luas bagi seorang muslim agar tidak terpengaruh dan terperosok menjadi korban dari keadaan itu. Penguasaan ilmu menjadi hal yang wajib jika kita tidak mau diremehkan dan menjadi yang tertindas di dunia ini. Dan sebagai umat Islam kita harus mempunyai semangat itu. Umat Islam adalah rahmatan lil alamin, bukan umat yang tertindas di tengah globalisasi.
Organisasi juga tempat belajar. Dalam organisasi diajarkan penerapan ilmu, komunikasi dan sosialisasi. Organisasi juga tempat untuk menerapkan salah satu potensi kita, banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari sebuah organisasi. Internet adalah cara lain untuk mendapatkan informasi. Informasi yang kita dapatkan orisinil dari seluruh belahan dunia, internet memungkinkan kita mempunyai wawasan yang lebih luas lagi. Tapi kita juga wajib memilah-milah info mana yang baik bagi kita, sebab keterbukaan informasi sangat berlaku di dalam internet. Disamping itu masih banyak sarana lain yang ada seiring dengan perkembangan zaman seperti CD room, electronic library, jurnal-jurnal ilmu pengetahuan dan lain-lain. Hal yang perlu kita ingat adalah wawasan itu sendiri harus memberikan manfaat bagi kita dan bila diterapkan mendatangkan manfaat positif bagi kita dan atau masyarakat.
Referensi :
1. Al-Hilali, Majdi Dr (1999). 38 Sifat Generasi Unggulan (cet I). Terjemahan.Jakarta : Gema Insani Press.
2. Lubis, Satria Hadi (2004). Unstoppable Succes (cetakan I). Jakarta : Misykat.
Berusaha untuk mandiri
Hidup mandiri bukan berarti kita hidup menyendiri tanpa sosialisasi, tapi yang dimaksud mandiri adalah menjalankan tugas yang diberikan untuk kita dengan kemampuan kita sendiri. Tidak menggantungkan segala sesuatu pada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari misalnya kita mencuci atau menyeterika baju sendiri, menyiapkan keperluan sekolah sendiri tanpa bantuan orang tua.
Keuntungan dari hidup mandiri banyak sekali, diantaranya tidak menyulitkan orang lain. Walaupun orang lain bersedia membantu tapi lebih baik mengerjakan tugas kita sendiri jika kita mampu walaupun hasilnya tidak seberapa tapi kita mendapat kepuasan tersendiri, misalnya saja tugas menggambar.
Kemandirian dalam keuangan
Islam mengharamkan meminta-minta, bahkan menyatakan bahwa sebaik-baiknya ibadah adalah bekerja. Sesungguhnya bekerja merupakan sunnah para Nabi, dan sebaik-baiknya usaha adalah mencari nafkan dengan kemampuan tangan sendiri. Islam juga mencela penganggur yang hidup dari belas kasihan masyarakat, dengan alasan apapun.
Aplikasi dari prinsip ini antara lain, menjauhi sumber penghasilan haram, menjauhi riba, membayar zakat, menabung sedikit demi sedikit, tidak menunda hak dalam melaksanakan hak orang lain, bekerja dan berpenghasilan. Mengutamakan produk umat Islam, tidak membelanjakan harta kepada non-muslim.
Referensi :
1. Al-Hilali, Majdi Dr (1999). 38 Sifat Generasi Unggulan (cet I). Terjemahan.Jakarta : Gema Insani Press.
2. Lubis, Satria Hadi (2004). Unstoppable Succes (cetakan I). Jakarta : Misykat.
Bersungguh-sungguh menahan hawa nafsu
Makna Berpuasa
Puasa menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu seperti menahan makan, minum, hawa nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat, dan sebagainya.
Puasa adalah menahan makan dan minum dan segala hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Ibadah puasa hukumnya ada dua, wajib dan sunnah. Puasa bulan Ramadhan hukumnya wajib ( Al Baqarah 183-184).
Puasa pada dasarnya berfungsi mengendalikan hawa nafsu pada diri setiap orang sehingga dapat terkendali dan terarah pada hal-hal positif. Tujuan puasa adalah untuk mencapai derajat taqwa, yaitu keadaan di mana seorang muslim tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Puasa mendidik orang berdisiplin terhadap waktu, melatih menahan dan mengendalikan diri dari keininan-keinginan dan dorongan-dorongan untuk melakukan perbuatan yang dilarang Allah.
Seorang muslim harus selalu bersungguh-sungguh dalam kehidupannya, menghadapi segala sesuatu dengan penuh semangat, tidak santai dalam hal-hal yang serius, dan tidak menganggap ringan atau menunda-nunda ketika bekerja. Tak ada keberhasilan yang dapat diperoleh tanpa kesungguhan. Kesadaran bahwa kehidupan manusia di dunia ini sangat singkat dan kehidupan abadi adalah kehidupan di akhirat, akan melahirkan kesungguhan dalam menjalani kehidupan. Allah SWT berfirman
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar....” ( QS 46:35)
Referensi :
1. Al-Hilali, Majdi Dr (1999). 38 Sifat Generasi Unggulan (cet I). Terjemahan.Jakarta : Gema Insani Press.
2. Buku Panduan Mentoring Medis (2003).
3. Modul materi dan Kisi-kisi Mentoring PBA Universitas Airlangga (2001).
Bermanfaat bagi orang lain
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” ( QS 21: 107)
Nabi Muhammad dengan tegas menyebutkan definisi orang baik. “Yang terbaik diantara kamu adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”.
Berguna bagi orang lain dapat beragam bentuknya, dapat berupa sumbangan immaterial, seperti pemikiran, ide, nasehat, ajaran atau keteladanan. Bisa juga berupa sumbangan materi seperti uang, fasilitas, dan lain-lain. Pendek kata sumbangan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain.
Harga dan kedudukan manusia ditentukan oleh ukuran manfaat dan pengaruh perbuatannya terhadap kehidupan orang lain, seperti menunjukkan mereka ke jalan yang baik, mengeluarkan mereka dari kesusahan, mengangkat mereka dari kezhaliman, menyelamatkan mereka dari jurang kehinaan, menjaga mereka dari musuh atau perbuatan-perbuatan lain yang bermanfaat bagi individu, masyarakat atau umat sekitarnya.
Pentingnya bermanfaat bagi orang lain telah kita ketahui, maka tidak ada salahnya jika kita mulai menerapkannya dimulai dari hal yang kecil. Misalnya saja dalam keseharian kita dengan membantu orang tua, membantu teman kita yang sedang membutuhkan bantuan, dan lain-lain.
Referensi :
1. Lubis, Satria Hadi (2004). Unstoppable Succes (cetakan I). Jakarta : Misykat.
2. Prayitno, Irwan Dr (2002). Ma’rifah Al-Insaan (cetakan II). Bekasi : Pustaka Tarbiatuna.