Penyakit anjing gila tidak hanya terdapat pada anjing saja. Ia juga dapat menghinggapi kucing, monyet, dan binatang berdarah panas lainnya. Maka sebaiknya binatang yang menggigit segera ditangkap untuk diketahui apakah ia menderita penyakit anjing gila atau tidak.
Binatang yang tidak terserang penyakit tersebut biasanya hanya menggigit apabila ia merasa terancam atau digoda. Apabila ia menggigit secara kompulsif (tanpa diganggu atau merasa teran¬cam), ada kemungkinan bahwa ia menderita penyakit anjing gila.
Masa tunas penyakit anjing gila pada manusia cukup lama (10 hari sampai 2 tahun). Tetapi pada binatang lebih kurang 2 hari kemudian tanda-tanda penyakit itu sudah nampak.
1. Gigitan anjing
Bahaya rabies (penyakit anjing gila) tidak segera mengancam kecuali bila gigitan terjadi di kepala atau di leher.
Gigitan anjing biasanya "lebih bersih" dibandingkan dengan gigitan binatang lainnya. Bekasnya tidak begitu dalam dan mudah dibersihkan.
2. Gigitan kucing
Gigitan kucing dapat membawa akibat yang lebih serius. Bahaya infeksi jauh lebih besar daripada gigitan anjing.
Bekas gigitan kucing biasanya dalam dan dapat mengenai urat-urat, atau masuk rongga sendi, terutama kalau di tangan. Maka infeksi yang ditimbulkannya akan lebih hebat.
3. Gigitan tikus
Gigitan tikus dapat menjalarkan beberapa jenis penyakit, antara lain demam tinggi. Orang Jepang mengatakannya demam Sodoku.
4. Gigitan kelelawar
Kelelawar dapat membawa kuman rabies. Oleh karena itu, jika digigit kelelawar bahaya rabies juga harus difikirkan.
Tindakan pertolongan:
? Basuhlah luka gigitan itu dengan air mengalir dan sabun atau obat antiseptik (pembunuh kuman).
? Tutuplah dengan kasa steril. Bekas gigitan kucing tidak boleh terlalu banyak digerak-gerakkan dan harus segera mendapat suntikan antibiotika. Demikian juga luka gigitan tikus.
5. Gigitan lipan (kelabang)
Kelabang ialah binatang berkaki banyak. Gigitan kelabang meninggalkan bekas berupa sepasang luka, dan menyebabkan pembengkakan, rasa sakit dan kemerahan di sekitar tempat luka.
Rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam kemudian.
Tindakan pertolongan:
Kompres dingin dan dicuci dengan obat antiseptik. Kalau ada, cuci luka bekas gigitan dengan larutan pekat garam Inggris. Berikan obat pelawan rasa sakit. Apabila penderita gelisah, bawa ke dokter.
6. Gigitan lintah
Ludah lintah mengandung zat antipembekuan darah. Darah akan terus mengalir ke luar dan masuk ke perut lintah. Pada orang yang peka terhadap zat tersebut, gigitan lintah akan mengakibatkan reaksi yang berupa pembengkakan, gatal, dan kemerahan.
Tindakan pertolongan:
? Dengan hati-hati lepaskanlah lintah dari tempat ia menggigit. Menyiram minyak atau air tembakau ke tubuh lintah, akan membantu mempercepat usaha melepaskan gigitan lintah.
? Apabila ada tanda-tanda reaksi kepekaan seperti tersebut di atas, cukup digosok dengan obat atau salep antigatal biasa.
7. Gigitan ular
Pada umumnya ular menggigit pada saat ia sangat aktif, yaitu pada senja hari atau fajar. Ular yang sedang bersembunyi di balik batu akan menggigit apabila merasa terganggu.
Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat memberi petunjuk tentang jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring yang nyata. Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti, lebih baik apabila ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk mengenali jenis bisa yang telah dimasukkannya bersama gigitan.
Bisa ular ada yang bersifat merusak dinding pembuluh darah (ular pohon), dan ada yang bersifat merusak jaringan saraf (ular kobra, ular laut).
Tindakan pertolongan:
? Segera baringkan penderita, dan letakkan bagian yang tergigit lebih rendah dari letak jantung. Penderita disuruh agar tetap tenang, karena kegelisahan akan mempercepat penjalaran bisa.
? Kenakan torniket (torniquet) di daerah di atas tempat luka yang digigit. Torniket ini dimaksudkan untuk mencegah aliran darah yang sudah tercemar bisa ke arah jantung. Oleh karena itu tidak perlu sekeras torniket untuk perdarahan nadi (lihat Perdarahan). Denyut nadi di bagian yang terietak lebih rendah dari torniket harus merasa tetap teraba. Khusus untuk gigitan ular sendok (kobra), torniket dikencangkan seperti pada perdarahan nadi.
? Selanjutnya kirimlah ke rumah sakit untuk mendapat suntikan antibisa ular. Sedapat mungkin usunglah penderita dalam keadaan terbaring. Bisa ularjarang mengakibatkan kematian, dan menjalar sangat lambat. Kecuali bisa ular sendok, yang dapat menjalar melalui pembuluh darah dan cepat mematikan.
? Selama dalam perjalanan, torniket dikendorkan setiap 15 menit selama 30 detik.
Rabu, 17 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar