Pengertian
Luka bakar dapat ditimbulkan oleh panas (api, air panas, matahari, arus listrik), atau oleh zat-zat kimia (asam atau basa keras). Setiap luka bakar yang luas dapat diikuti oleh shock. Shock terjadi karena cairan tubuh sebagian besar dikirim ke daerah yang terbakar, sehingga volume darah yang mengalir ke otak dan jantung berkurang. Pada orang dewasa, luka bakar selebar 20% dari luar permukaan tubuh dapat mengakibatkan shock. Pada anak-anak, shock dapat terjadi akibat luka bakar selebar 10%.
Pedoman untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar itu adalah sebagai berikut:
? luas permukaan seluruh kepala 9%.
? luas permukaan setiap lengan (sarnpai tangan) 9%.
? luas permukaan dada 9%.
? luas permukaan perut 9%.
? luas permukaan punggung 9%.
? luas permukaan pinggang (dinding belakang perut) 9%.
? luas permukaan paha 9%.
? luas permukaan betis 9%.
? luas permukaan daerah kemaluan 1%.
Pengetahuan tentang luas permukaan itu penting, karena pokok-pokok tindakan pertolongan pada luka bakar ialah: (1) mencegah atau mengobati shock, (2) mengurangi rasa sakit, dan (3) mencegah infeksi.
Apabila pernafasan buatan diperlukan, maka hal ini harus dikerjakan lebih dahulu. Pada kecelakaan karena arus listrik, misalnya, pernafasan buatan harus didahulukan. Pertolongan terhadap luka bakarnya dikerjakan kemudian.
1. Pada luka bakar yang kurang dari 20 persen (tanpa luka terbuka)
Tindakan pertolongan:
Rendamlah bagian yang terbakar dalam air es atau air dingin. Dapat pula dilakukan dengan mengompresnya dengan handuk yang direndam air es: Tindakan ini dilakukan sampai rasa sakit tidak terasa lagi, apabila bagian yang terbakar itu diangkat dari air. Ini dapat berlangsung antara 30 menit sampai kadang-kadang mencapai 5 jam.
Tindakan ini selain mengurangi rasa sakit, juga memperkecil akibat lanjutan dari luka bakar tersebut.
Bagian yang melepuh janganlah dikupas. Biarkan saja demikian sampai kelak sembuh sendiri.
2. Pada luka bakar yang luas
Tindakan pertolongan:
Tutup bagian-bagian yang terbakar dengan lembaran-lembaran Sofratulle, dan kain yang bersih. Sedemikian rupa, sehingga bagian itu tidak berhubungan langsung dengan udara. Ini untuk mencegah infeksi dari kuman-kuman yang ada di udara.
Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Kemudian kirim ke rumah sakit.
Apabila penderita tetap sadar dan dapat menelan, beri ia minum (jangan minuman keras) sebanyak mungkin.
3. Pada luka bakar akibat zat-zat kimia
Tindakan pertolongan:
Luka bakar akibat basa keras lebih merusak daripada akibat asam keras. Kecepatan mengguyur dan membasuh luka bakar akibat zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-akibatnya.
Sambil melepaskan pakaian penderita, siramlah bagian yang terbakar dengan air mengalir.
Untuk luka bakar yang disebabkan oleh asam keras (air keras, asam cuka pekat, dan sebagainya) cukup diguyur dengan air mengalir atau dengan larutan soda kue (dengan kadar 5%). Pada luka bakar akibat basa keras, selain diguyur air, beri pula larutan cuka dapur untuk menetralkan basa penyebabnya.
Luka bakar akibat fosfor harus segera direndam air. Dan sementara direndam, fosfor yang melekat di bagian yang terkena dibersihkan satu persatu. Fosfor dipergunakan di pabrik korek api, pabrik petasan, dan beberapa jenis peluru mortir atau bom.
Perhatikan: kecuali dalam hal terbakar sinar matahari, luka bakar akibat apa pun tidak boleh diobati dengan zat-zat yang berminyak (misalnya gemuk, mentega dan sebagainya).
Luka bakar yang terbuka sebaiknya ditutup dengan lembaran-lembaran Sofratulle dan didesinfeksi dengan larutan Betadine 10%.
Rabu, 17 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar