Rabu, 17 September 2008

Bersungguh-sungguh menahan hawa nafsu

Bersungguh-sungguh menahan hawa nafsu

Makna Berpuasa
Puasa menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu seperti menahan makan, minum, hawa nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat, dan sebagainya.
Puasa adalah menahan makan dan minum dan segala hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Ibadah puasa hukumnya ada dua, wajib dan sunnah. Puasa bulan Ramadhan hukumnya wajib ( Al Baqarah 183-184).
Puasa pada dasarnya berfungsi mengendalikan hawa nafsu pada diri setiap orang sehingga dapat terkendali dan terarah pada hal-hal positif. Tujuan puasa adalah untuk mencapai derajat taqwa, yaitu keadaan di mana seorang muslim tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Puasa mendidik orang berdisiplin terhadap waktu, melatih menahan dan mengendalikan diri dari keininan-keinginan dan dorongan-dorongan untuk melakukan perbuatan yang dilarang Allah.
Seorang muslim harus selalu bersungguh-sungguh dalam kehidupannya, menghadapi segala sesuatu dengan penuh semangat, tidak santai dalam hal-hal yang serius, dan tidak menganggap ringan atau menunda-nunda ketika bekerja. Tak ada keberhasilan yang dapat diperoleh tanpa kesungguhan. Kesadaran bahwa kehidupan manusia di dunia ini sangat singkat dan kehidupan abadi adalah kehidupan di akhirat, akan melahirkan kesungguhan dalam menjalani kehidupan. Allah SWT berfirman

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar....” ( QS 46:35)


Referensi :

1. Al-Hilali, Majdi Dr (1999). 38 Sifat Generasi Unggulan (cet I). Terjemahan.Jakarta : Gema Insani Press.
2. Buku Panduan Mentoring Medis (2003).
3. Modul materi dan Kisi-kisi Mentoring PBA Universitas Airlangga (2001).

Tidak ada komentar: