Rabu, 17 September 2008

Berusaha untuk mandiri

Berusaha untuk mandiri

Hidup mandiri bukan berarti kita hidup menyendiri tanpa sosialisasi, tapi yang dimaksud mandiri adalah menjalankan tugas yang diberikan untuk kita dengan kemampuan kita sendiri. Tidak menggantungkan segala sesuatu pada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari misalnya kita mencuci atau menyeterika baju sendiri, menyiapkan keperluan sekolah sendiri tanpa bantuan orang tua.
Keuntungan dari hidup mandiri banyak sekali, diantaranya tidak menyulitkan orang lain. Walaupun orang lain bersedia membantu tapi lebih baik mengerjakan tugas kita sendiri jika kita mampu walaupun hasilnya tidak seberapa tapi kita mendapat kepuasan tersendiri, misalnya saja tugas menggambar.

Kemandirian dalam keuangan

Islam mengharamkan meminta-minta, bahkan menyatakan bahwa sebaik-baiknya ibadah adalah bekerja. Sesungguhnya bekerja merupakan sunnah para Nabi, dan sebaik-baiknya usaha adalah mencari nafkan dengan kemampuan tangan sendiri. Islam juga mencela penganggur yang hidup dari belas kasihan masyarakat, dengan alasan apapun.
Aplikasi dari prinsip ini antara lain, menjauhi sumber penghasilan haram, menjauhi riba, membayar zakat, menabung sedikit demi sedikit, tidak menunda hak dalam melaksanakan hak orang lain, bekerja dan berpenghasilan. Mengutamakan produk umat Islam, tidak membelanjakan harta kepada non-muslim.


Referensi :

1. Al-Hilali, Majdi Dr (1999). 38 Sifat Generasi Unggulan (cet I). Terjemahan.Jakarta : Gema Insani Press.
2. Lubis, Satria Hadi (2004). Unstoppable Succes (cetakan I). Jakarta : Misykat.

Tidak ada komentar: