Rabu, 17 September 2008

Manajemen Diri

Manajemen Diri

Pentingnya waktu
“ Demi masa ...sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”
QS. Al ‘Ashr (103) : 1-3
Waktu adalah milik manusia yang paling berharga. Oleh karena itu pergunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu apabila telah lewat tidak akan dapat diharapkan kembali lagi. Berbeda dengan sesuatu benda yang telah hilang, masih mungkin ditemukan kembali .QS. An Naazi'aat (79): 46.
Waktu adalah kehidupan dan modal manusia yang sebenarnya. Barangsiapa yang memikirkan kewajiban yang harus dilakukan, ia akan menemukannya lebih banyak kewajiban daripada waktu yang tersedia. Ibnu Mas’ud berkata, “Aku tidak pernah menyesali sesuatu, melebihi penyesalan akan hari dimana matahari terbenam dan ajalku berkurang sedangkan amalku belum bertambah”. Sebenarnya kebodohan dalam membelanjakan waktu jauh lebih bahaya daripada kebodohan membelanjakan harta. Orang-orang yang memubadzirkan dan membuang-buang waktu mereka dengan percuma lebih berhak untuk mendapatkan perawatan daripada mereka yang memubadzirkan harta, karena harta bisa diganti, sedangkan waktu tidak ada gantinya.

Mensyukuri Nikmat Umur.
Di antara sekian banyak nikmat Allah yang kita pakai dan pergunakan setiap hari, maka yang sangat kita rasakan adalah ni'mat umur yang kita pakai sekarang ini.
Umur yang kita pakai sekarang ini akan kita pertanggungjawabkan kepada Allah nantinya, untuk apa umur kita habiskan. Pada waktu itu tidak dapat berdusta sedikitpun, sebab seluruh anggota badan menjadi saksi tentang apa dan untuk apa dipergunakan umur yang sekian puluh tahun dipakai. Sabda Nabi Muhammad SAW:" Belum lagi hilang jejak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga kepadanya telah diajukan empat pertanyaan :
1. Dari hal umurnya, kemana dihabiskan
2. Dari hal tubuhnya, untuk apa dipakainya |
3. Dari hal ilmunya, apa yang sudah diamalkannya dengan ilmunya
4. Dari hal harta, dari mana diperolehnya dan untuk apa dibelanjakannya" (HR. Turmudzi)
Bagi manusia yang beriman kepada Allah, pasti mempercayai bahwa suatu saat yang telah ditentukan umurnya akan bercerai dengan badannya bila ajalnya telah datang dan dia berpulang ke rahmatullah untuk mempertanggungjawabkan umurnya kepada Allah. Bila kepercayaan itu sudah tumbuh dan sudah menjadi keyakinan yang kuat, tentunya setiap orang akan berhati-hati terhadap sisa umurnya, sebelum datang ajalnya untuk mencapai husnul khatimah, yaitu penghabisan umur yang baik.
Oleh karenanya kita sama-sama ingat pada pesan Nabi Muhammad SAW mengenai penggunaan segala kesempatan dalam hidup ini sebagaimana dikemukakan sebagai berikut, Pergunakanlah lima hal sebelum datangnya lima hal:
1. Pergunakanlah sehatmu sebelum datang sakitmu
2. Pergunakanlah lapangmu sebelum datang kesempitanmu
3. Pergunakanlah mudamu sebelum datang tuamu
4. Pergunakanlah kayamu sebelum datang kemiskinanmu
5. Pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu."
(HR. Baihaqi)

Akibat Tidak Memanfaatkan Waktu
1. Kekosongan Akal
Akal merupakan mutiara terbesar yang dimiliki manusia.Manusia tanpa mengfungsikan akal untuk mengenai Rabbnya, maka nilainya tidak ubah seperti binatang (QS. Al Anfaal (8): 22).
Karenanya kita harus menyadari pentingnya pengisian akal dengan sesuatu yang bermanfaat yaitu tadabbur (memperhatikan) Allah SWT dengan kewajiban yang harus dipenuhi, serta tafakkur (memikirkan) makhluk-makhluk ciptaanNya, QS. An Nahl (16): 12.
2. Kekosongan Hati
Hati laksana bejana tempat bersemayamnya iman dan juga hawa nafsu (QS. Al Hujuraat (49): 7). Hendaklah mewaspadai penyakit-penyakit hati yang akan menjerumuskan dirinya pada kehancuran, diantaranya adalah dengki, dendam dan benci kepada sesama manusia, takabur, sombong, hasad, iri hati dan sebagainya. Hendaklah memberi makan hati dengan banyak mengingat Allah SWT melalui mendengar dan membaca Al Qur'an serta memperbanyak do'a. Letaknya hati ada di dalam jiwa. Apabila tidak disibukkan dengan aktivitas positif, maka ia akan menyibukkan kita dengan aktivitas kebatilan. Menyibukkan jiwa dengan kebaikan ialah dengan menyucikan, mendidik, dan menarik tali kekangnya dari perkara yang batil (QS. Asy Syam (91): 9-10).

Kewajiban Muslim Terhadap Waktu
1. Menjaga dan memanfaatkan waktu
2. Tidak menyia-nyiakan waktu
3. Mengisi kekosongan dengan perbuatan yang mendatangkan kebaikan
4. Berlomba-lomba dalam kebaikan (QS Al Baqarah(2); 148)
5. Belajar dari perjalanan hari demi hari (QS. An Nuur(24):44)
6. Mengatur waktu
7. Bagi tiap waktu ada aktivitas tertentu
8. Memilih waktu-waktu yang istimewa

Bagaimana Cara Mengelola Waktu dengan Baik?
1. Menyusun aktivitas atau kegiatan harian kita pada setiap pagi dengan mencatat hal-hal yang akan dikerjakan, dan teliti saat mengerjakan.
2. Jika berjanji dengan seseorang, pastikan kedua belah pihak mematuhi waktu.
3. Memanfaatkan waktu luang dengan membaca, menghafal, tilawah Al Qur’an atau melakukan sesuatu hal yang positif.

Simulasi Kasus
Ana murid kelas 2 SMP, dia aktif di beberapa extra kurikuler, dan dia juga mengikuti les bahasa Inggris dan bimbingan belajar di luar sekolah. Karena aktivitas Ana yang padat, dia jadi tidak bisa membantu ibunya di rumah, dia terlalu lelah untuk belajar dan mengerjakan PR nya. Bagaimana pendapatmu tentang hal ini? Jelaskan alasanmu!

Referensi:
Rusmiati S.Pd dkk. , Panduan Mentoring Agama Islam 1&2, 2003, Jakarta: Iqro Club

Tidak ada komentar: