Rabu, 17 September 2008

JAGALAH ALLAH, NISCAYA DIA AKAN MENJAGAMU

JAGALAH ALLAH, NISCAYA DIA AKAN MENJAGAMU

Dalam sebuah perjalanan Rasulullah SAW membonceng sepupunya Abdullah bin Abbas yang masih kecil itu. Rasulullah saw memulai dialog dengan menanyakan kesiapan muridnya dengan ungkapan yang memancing rasa ingin tahu sang murid karena pernyataan beliau yang memposisikan sang murid sedemikian mulia.
“Ya ghulam (wahai anak muda), maukah engkau mendengarkan beberapa kalimat yang sangat berguna ? jagalah Allah SWT maka engkau akan mendapatkanNya selalu menjagamu. Jagalah Allah SWT, maka engkau akan mendapatkanNya selalu dekat di hadapanmu. Kenalilah Allah dalam sukamu, maka Allah akan mengenalimu dalam dukamu. Bila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Allah. Semua hal ( yang terjadi denganmu) telah selesai ditulis. Ketahuilah, seandainya semua makhluk bersepakat untuk membantumu dengan apa yang tidak ditaqdirkan Allah untukmu, mereka tidak akan membantumu. Atau bila mereka berkonspirasi untuk menghalangi engkau mendapatkan apa yang ditaqdirkan untukmu, mereka juga tidak akan mendapatkannya. Semua aktifitasmu kerjakanlah dengan keyakinan dan keikhlasan. Ketahuilah, bahwa bersabar dalam musibah itu akan memberikan hasil positif, dan bahwa kemenangan itu dicapai dengan kesabaran dan bahwa kesuksesan itu sering dilalui lewat penuh ujian; dan bahwa kemudahan itu tiba setelah kesulitan. ( Hadist Riwayat Ahmad, Hakim , Tirmidzi)
Lalu bertanyalah Abdullah kecil kepada gurunya, ya Rasulullah bagaimanakah caranya aku menjaga Allah swt padahal Dia-lah Rabb ( pencipta, pemilik dan pemelihara) kita ?. lalu Rasulullah SAW menjawab, wahai Abdullah bukankah Allah swt telah menetapkan larangan agar kita tidak melampauinya? Maka ketika engkau berusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya maka engkau telah menjaga aturan atau hukum hukumNya yang dengan itu maka Allah SWT akan memberikan penjagaan kepadamu.
Kenapa demikian ? karena pada hakikatnya semua yang Allah SWT perintahkan kepada kita adalah semata mata untuk kebaikan diri kita sendiri walaupun kita belum dapat merasakannya saat itu juga, dan sebaliknya sesuatu yang Allah swt larang kepada kita untuk melakukannya maka sesungguhnya karena sesuatu itu akan membahayakan diri kita sendiri walaupun saat kita belum dapat merasakan bahayanya.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Al Ahzab : 21)

REFERENSI :
“embun” bulletin binroh islam RSU Dr. Soetomo. Jumat, 30 Mei 2008

Tidak ada komentar: